Rupiah Ditutup Lesu Saat Yen Tak Berdaya

Selasa, 12 Juli 2016 - 16:39 WIB
Rupiah Ditutup Lesu...
Rupiah Ditutup Lesu Saat Yen Tak Berdaya
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini tercatat lesu di kisaran level Rp13.100/USD, untuk meneruskan tren negatif sejak sesi pagi tadi. Kondisi pelemahan rupiah sore ini terjadi di tengah pergerakan yen yang tidak berdaya.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini berakhir di level Rp13.107/USD dengan kisaran harian Rp13.080-Rp13.145/USD. Posisi penutupan hari ini melemah tipis 7 poin dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.100/USD.

Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah berakhir ada di posisi Rp13.132/USD atau melemah 30 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp13.102/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg sore ini berada pada level Rp13.120/USD atau tidak berdaya jika dibanding penutupan sebelumnya di posisi Rp13.107/USD. Pergerakan mata uang Garuda hari ini berada pada kisaran harian Rp13.096-Rp13.165/USD.

Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp13.151/USD. Posisi ini tercatat masih lemah dari posisi sebelumnya di level Rp13.112/USD.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/7/2016) yen sebagai mata uang relatif aman tercatat mengalami pelemahan cukup dalam ke level terendah dalam dua pekan terhadap USD. Selain itu yen juga jatuh sebesar 1% melawan euro, usai pemilihan majelis Jepang yang menghadirkan harapan terkait stimulus moneter lanjutan.

USD mengalami kenaikan 0,8% menjadi 103.64 terhadap yen atau posisi terbaik sejak 24 Juni saat hasil referendum Brexit menghantam pasar keuangan global. Sementara euro juga melompat hingga 1% terhadap yen ke level 114.93.

Penguatan juga terlihat pada poundsterling yang bertambah 1,1% ke level 1.3145 terhadap USD, saat Theresa May berpeluang besar emnjadi Perdana Menteri Inggris yang akan diputuskan tengah pekan ini untuk mengakhiri ketidakpastian politik. Pounds mulai bangkit dari posisi terendah dalam 31 tahun, meski investor masih menanti negosiasi May seputar keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2897 seconds (0.1#10.140)