Bangun Bandara Baru di Jatim, Pemerintah Gelontorkan Rp700 M
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyebutkan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan bandar udara (bandara) baru di Jawa Timur antara Rp500 miliar hingga Rp700 miliar. Bandara tersebut dibangun sepenuhnya oleh Kementerian Perhubungan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, anggaran tersebut rencananya akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Diharapkan, Komisi V DPR nantinya menyetujui pengajuan anggaran untuk bandara baru tersebut.
"Iya, (anggaran pembangunan bandara baru di Jatim) dari APBN. Anggarannya di RAPBN 2017, jadi tergantung komisi V mau dukung atau enggak," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Menurut Jonan, pembangunan bandara tersebut membutuhkan waktu dua tahun. Adapun anggaran sebesar Rp700 miliar itu dengan catatan lahan yang diperlukan sudah tersedia dan tidak perlu ada pembebasan lahan lagi.
"Kira-kira dua tahun pembangunannya, kalau lahannya sudah tersedia atau tidak usah membebaskan lahan itu kira-kira Rp500-Rp700 miliar," imbuh dia. (Baca: Jokowi Akan Bangun Bandara Baru di Jawa Timur)
Mantan Bos KAI ini menambahkan, bandara baru tersebut tidak akan dibangun dengan kapasitas yang terlampau besar seperti Bandara Internasional Djuanda, Surabaya. Rencananya, kapasitas railway akan disamakan dengan kapasitas yang ada di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung.
"Lihatnya itu kira-kira besarnya dibangun untuk Husein Sastranegara, cukuplah. Enggak usah bangun Bandara Djuanda lagi di sana. Seperti Bandara Husein cukup," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana membangun bandara baru di wilayah selatan Jawa Timur. Rencananya, bandara baru tersebut akan ditempatkan di daerah yang berbatasan dengan Jawa Tengah, seperti Blitar, Trenggalek, Pacitan, Kediri, atau Ponorogo.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, anggaran tersebut rencananya akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Diharapkan, Komisi V DPR nantinya menyetujui pengajuan anggaran untuk bandara baru tersebut.
"Iya, (anggaran pembangunan bandara baru di Jatim) dari APBN. Anggarannya di RAPBN 2017, jadi tergantung komisi V mau dukung atau enggak," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Menurut Jonan, pembangunan bandara tersebut membutuhkan waktu dua tahun. Adapun anggaran sebesar Rp700 miliar itu dengan catatan lahan yang diperlukan sudah tersedia dan tidak perlu ada pembebasan lahan lagi.
"Kira-kira dua tahun pembangunannya, kalau lahannya sudah tersedia atau tidak usah membebaskan lahan itu kira-kira Rp500-Rp700 miliar," imbuh dia. (Baca: Jokowi Akan Bangun Bandara Baru di Jawa Timur)
Mantan Bos KAI ini menambahkan, bandara baru tersebut tidak akan dibangun dengan kapasitas yang terlampau besar seperti Bandara Internasional Djuanda, Surabaya. Rencananya, kapasitas railway akan disamakan dengan kapasitas yang ada di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung.
"Lihatnya itu kira-kira besarnya dibangun untuk Husein Sastranegara, cukuplah. Enggak usah bangun Bandara Djuanda lagi di sana. Seperti Bandara Husein cukup," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana membangun bandara baru di wilayah selatan Jawa Timur. Rencananya, bandara baru tersebut akan ditempatkan di daerah yang berbatasan dengan Jawa Tengah, seperti Blitar, Trenggalek, Pacitan, Kediri, atau Ponorogo.
(ven)