Konglomerat Jepang Bangun Rumah Judi di Manila Rp52 Triliun

Rabu, 20 Juli 2016 - 12:02 WIB
Konglomerat Jepang Bangun...
Konglomerat Jepang Bangun Rumah Judi di Manila Rp52 Triliun
A A A
TOKYO - Bila kita mendengar kata Makau, ingatan kita langsung tertuju pada judi. Ya, Makau, bekas koloni Portugis yang berada di pesisir selatan China dikenal dengan kota sejuta rumah judi alias kasino. Namun Chairman Universal Entertainment Corp, Kazuo Okada, miliarder asal Jepang berencana menantang hegemoni Makau.

Melansir Bloomberg, Rabu (20/7/2016), Okada, 73 tahun, ingin merayu penjudi asal China, Jepang, Korea Selatan, dan kawasan Asia lainnya untuk bermain di kasino barunya. Okada dikabarkan sedang membangun resor kasino di Manila, Filipina, dengan investasi USD4 miliar alias Rp52,3 triliun (estimasi kurs Rp13.092/USD). Rencananya kasino anyar tersebut dijadwalkan buka pada November mendatang.

Kasino Okada di Manila terdiri dari empat resor kasino di atas lahan seluas 120 hektar di sepanjang Teluk Manila. Dan nantinya kawasan ini akan dijuluki sebagai Kota Hiburan. Kasino ini akan menampilkan air mancur setinggi 100 meter (328 kaki) dan pantai dalam ruangan. “Ini untuk bersaing dengan apa yang ada di Makau dan bagian lain di Asia,” ujar Takahiro Usui, chief operating officer di Universal Entertainment Tiger Resort Leisure dan Entertainment Inc.

Proyek ini, kata Usui, akan mempromosikan Manila sebagai tujuan wisata di kawasan Asia dan dunia. Dan proyek mercu suar ini telah mendongkrak saham Universal Entertainment di perdagangan Tokyo, pada Rabu ini. Saham mereka naik 8,2% menjadi ¥2.562 per lembar saham, sebuah level tertinggi sejak Agustus 2015.

Okada Holdings sendiri merupakan penguasa mesin judi di Tokyo dengan pangsa pasar 68%.

Untuk tahap pertama, kasino dan resor Okada di Manila akan menelan biaya USD3 miliar dan mencapai USD4 miliar saat ketiga fase selesai dibangun. “Ini sebuah investasi terbesar,” sambung Usui kepada media di Manila, pada Selasa kemarin.

Keinginan Okada membangun rumah judi di Manila bukan tanpa sebab. Pasalnya, penjudi asal China sekarang banyak meninggalkan Makau akibat tindakan keras Pemerintah China terhadap mereka, yang dituding melakukan tindak kejahatan korupsi.

Digadang-gadang sebagai kawasan hiburan besar, kasino Okada disebut-sebut akan menjadi bagian permainan judi yang lebih besar serta menarik pendapatan turis di Asia. “Industri permainan di Filipina bakal memiliki kinerja terbaik karena lebih banyak penjudi meninggalkan Makau akibat regulasi permainan yang ketat,” kata analis CLSA Ltd., Marcus Liu.

Dan investasi serta proyeksi tersebut seiring dengan komitmen Okada meningkatkan pasar permainan judi di Filipina. Namun, ambisi Okada seperti tidak terlalu mulus. Pasalnya, ia mendapat gugatan dari Wynn Resorts Ltd, setelah perusahaan itu menuduhnya melakukan kecurangan pembayaran kepada regulator perjudian Filipina dan dipaksa menebus sahamnya 20% di operator kasino tersebut pada tahun 2012. Tetapi Okada membantah tuduhan tersebut dan gugatannya sendiri masih berjalan.

Selain itu, kasino Okada akan mendapat pesaing dari miliarder lokal, yaitu Enrique Razon dengan proyek Solaire dan Henry Sy, orang terkaya di Filipina dengan bendera Melco Crown Entertainment Ltd. Belum lagi kongsi konglomerat Filipina Andrew Tan dengan taipan Malaysia Lim Kok Thay, yang akan membangun proyek perjudian besar pada tahun 2020 mendatang.

Kabarnya, kasino Okada akan membidik 30% orang asing dan 70% penduduk setempat, dimana target utamanya adalah wisatawan mancanegara dari China, Jepang, dan Korea. Untuk itu, mereka akan melakukan pemasaran melalui agen perjalanan dan promotor perjudian ke resor terbarunya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)