Paket Diskon Listrik Ramai Peminat
A
A
A
JAKARTA - Paket diskon listrik 30% oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ramai peminat. Pasca diberlakukan pada Januari 2016 lalu telah diikuti oleh 1.073 pelanggan industri skala menengah dan skala besar dengan total tambahan pemakaian sebesar 256 Giga Watt hour (GWh).
"Dengan adanya diskon tarif listrik berakibat pada pertumbuhan industri skala besar. Industri skala besar yang tumbuh menggembirakan ini antara lain industri kimia, semen, baja, kertas," ujar Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun, di Jakarta Kamis (21/7/2016).
Menurut dia paket diskon tarif listrik ditawarkan kepada industri sebagai program jangka panjang tiga tahun dengan pemakaian pukul 23.00-08.00. Program ini diharapkan dapat menggairahkan industri ditengah lesunya perekonomian nasional.
"Dengan pemberian diskon tarif ini diharapkan produksi meningkat dan menjadi bergairah kembali seperti semula," ujarnya.
Benny menjelaskan, tidak ada persyaratan khusus bagi konsumen industri mengikuti program paket tarif diskon listrik. Program ini hanya diberikan kepada industri skala menengah dan besar, dengan daya di atas 200 kilo volt ampere (kVA).
Selain itu, PLN juga telah mengeluarkan paket penundaan pembayaran 40% rekening listrik yang ditawarkan sebagai program jangka pendek 6-10 bulan kepada industri padat karya dengan daya saing relatif lemah terhadap produk impor dan direkomendasikan oleh asosiasi industri yang bersangkutan atau dari BKPM.
"Hingga Juni 2016 paket penundaan pembayaran 40 persen telah diikuti oleh 238 pelanggan dengan total rekening tertunda sebesar Rp1,25 triliun," ungkapnya.
Dia mengatakan paket diskon dan penundaan tarif tersebut terbukti memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri nasional. PLN mencatat penjualan listrik hingga bulan Juni 2016 untuk industri sebesar 5,9% meningkat dibanding pertumbuhan industri dalam periode yang sama tahun lalu, dimana penjualan menurun 2,7%.
"Pertumbuhan bulan Juni ini merupakan pertumbuhan terbaik yang pernah dicapai sepanjang 2,5 tahun terakhir," ujarnya.
Adapun pertumbuhan penjulan terbesar dialami oleh industri skala besar yang mengalami peningkatan hingga 12,98%. Sementara untuk industri skala menengah mengalami peningkatan sebesar 4,03%.
Dampak lain, PLN juga mencatat realisasi paket diskon tarif listrik mampu menyumbangkan tambahan penjualan energi sebesar 67,7 GWh atau setara dengan pemanfaatan kapasitas efisiensi sebesar 251 MW. Dengan demikian sejak bulan Januari hingga Juni 2016, program tersebut telah memberikan tambahan penjualan sebesar 253,461 kWh.
"PLN terus mendorong pelaku industri serta asosiasi pengusaha memanfaatkan program diskon 30 persen dan paket penundaan pembayaran 40 persen," tutupnya.
"Dengan adanya diskon tarif listrik berakibat pada pertumbuhan industri skala besar. Industri skala besar yang tumbuh menggembirakan ini antara lain industri kimia, semen, baja, kertas," ujar Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun, di Jakarta Kamis (21/7/2016).
Menurut dia paket diskon tarif listrik ditawarkan kepada industri sebagai program jangka panjang tiga tahun dengan pemakaian pukul 23.00-08.00. Program ini diharapkan dapat menggairahkan industri ditengah lesunya perekonomian nasional.
"Dengan pemberian diskon tarif ini diharapkan produksi meningkat dan menjadi bergairah kembali seperti semula," ujarnya.
Benny menjelaskan, tidak ada persyaratan khusus bagi konsumen industri mengikuti program paket tarif diskon listrik. Program ini hanya diberikan kepada industri skala menengah dan besar, dengan daya di atas 200 kilo volt ampere (kVA).
Selain itu, PLN juga telah mengeluarkan paket penundaan pembayaran 40% rekening listrik yang ditawarkan sebagai program jangka pendek 6-10 bulan kepada industri padat karya dengan daya saing relatif lemah terhadap produk impor dan direkomendasikan oleh asosiasi industri yang bersangkutan atau dari BKPM.
"Hingga Juni 2016 paket penundaan pembayaran 40 persen telah diikuti oleh 238 pelanggan dengan total rekening tertunda sebesar Rp1,25 triliun," ungkapnya.
Dia mengatakan paket diskon dan penundaan tarif tersebut terbukti memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri nasional. PLN mencatat penjualan listrik hingga bulan Juni 2016 untuk industri sebesar 5,9% meningkat dibanding pertumbuhan industri dalam periode yang sama tahun lalu, dimana penjualan menurun 2,7%.
"Pertumbuhan bulan Juni ini merupakan pertumbuhan terbaik yang pernah dicapai sepanjang 2,5 tahun terakhir," ujarnya.
Adapun pertumbuhan penjulan terbesar dialami oleh industri skala besar yang mengalami peningkatan hingga 12,98%. Sementara untuk industri skala menengah mengalami peningkatan sebesar 4,03%.
Dampak lain, PLN juga mencatat realisasi paket diskon tarif listrik mampu menyumbangkan tambahan penjualan energi sebesar 67,7 GWh atau setara dengan pemanfaatan kapasitas efisiensi sebesar 251 MW. Dengan demikian sejak bulan Januari hingga Juni 2016, program tersebut telah memberikan tambahan penjualan sebesar 253,461 kWh.
"PLN terus mendorong pelaku industri serta asosiasi pengusaha memanfaatkan program diskon 30 persen dan paket penundaan pembayaran 40 persen," tutupnya.
(ven)