Bank Ekonomi dan Bank HSBC Segera Digabung

Minggu, 24 Juli 2016 - 12:21 WIB
Bank Ekonomi dan Bank...
Bank Ekonomi dan Bank HSBC Segera Digabung
A A A
YOGYAKARTA - Bank Ekonomi segera diintegrasikan (penggabungan) dengan Bank HSBC, penggabungan antara bank nasional dan bank skala internasional tersebut merupakan tindak lanjut dari take over Bank HSBC terhadap Bank Ekonomi di 2009. Keduanya secara resmi akan beroperasi hasil integrasi pada 2017.

Head Of Corporate Communications PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Wahyu Adiguna mengungkapkan, penggabungan kedua bank ini diharapkan mampu memperkuat positioning mereka di industri perbankan Tanah Air. Penggabungan ini tidak disebut sebagai merger seperti yang terjadi di Indonesia selama ini, karena posisi antara Bank Ekonomi dengan Bank HSBC saat ini masih berbeda.

"Kalau merger tersebut posisi antar bank sama satu sama lain," tutur dia saat melakukan ramah tamah dengan Koran SINDO Yogyakarta akhir pekan ini.

Menurut Wahyu, posisi antara Bank Ekonomi dengan Bank HSBC memang berbeda. Skala Bank Ekonomi hanya bank nasional sementara Bank HSBC adalah bank internasional. Penggabungan ini disebut sebagai integrasi kedua bank.

Selama ini, meskipun statusnya sudah berada dalam perusahaan yang sama, yaitu HSBC Group namun operasional kedua bank ini masih terpisah. Dengan penggabungan ini operasional kedua bank ini secara otomatis akan bergabung menjadi satu.

Seluruh aset ataupun nasabah juga statusnya akan menjadi nasabah bank yang baru tersebut. Namun dia menandaskan, terkait dengan total aset ataupun jumlah nasabah kedua bank ini belum bisa dipublikasikan. Karena, saat ini proses keduanya memasuki tahap akhir penggabungan. "Nanti tunggu setelah Agustus 2016. Semuanya akan dipublikasikan," ujar doa.

Wahyu menambahkan, meski setelah ditake-over oleh HSBC, namun tidak semua saham yang ada di Bank Ekonomi milik HSBC. Karena sesuai ketentuan dari Bank Indonesia (BI) masih harus menyertakan modal dari lokal. Saat ini posisi permodalan Bank Ekonomi 99% sudah dikuasai HSBC dan sisanya dimiliki BCA. Komposisi lokal masih akan terus ada karena sudah merupakan keharusan.

Bank Ekonomi dan Bank HSBC sudah memiliki kantor-kantor cabang dan operasional di sebagian besar wilayah Indonesia. Bank Ekonomi memiliki 90 Kantor Cabang di 29 kota. Sementara, Bank HSBC telah memiliki 48 kantor cabang di 6 Kota. Keduanya, ada yang sama-sama memiliki kantor cabang di kota, namun ada juga yang terpisah.

"Salah satunya ada di Yogyakarta. Bank Ekonomi sudah memiliki kantor cabang, demikian juga HSBC juga punya kantor cabang di kota istimewa ini," terangnya.

Nantinya, usai bergabung status kedua bank tidak lagi menjadi Tbk, karena ketentuan dari BI. Bank yang baru hasil penggabungan ini akan kembali menjadi Tbk setelah memenuhi persyaratan kembali dari BI.

Bank hasil penggabungan ini akan resmi beroperasi usai April 2017. Setelah itu, mereka baru akan menggenjot berbagai program untuk mengangkat performa bank ini. Awalnya, HSBC memilih Bank Ekonomi untuk mereka beli karena menurut mereka Bank Ekonomi memiliki SNI untuk UMKM.

Ketika membeli Bank Ekonomi, HSBC berharap akan mempermudah penetrasi mereka di pasar Indonesia terutama UMKM. Dan dengan bergabungnya operasional kedua bank ini nantinya akan mempertegas peran mereka di Indonesia, terutama pengembangan UMKM.

Kepala Perwakilan BI Yogyakarta Arief Budi Santosa sebelumnya mengatakan, ekonomi di DIY terus bertumbuh meskipun sedikit mengalami perlambatan. Yogyakarta masih menarik untuk digarap karena memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang.

Meski bukan merupakan Kota Industri, tetapi kekuatan UMKM sangat besar dan menarik untuk digarap. "Sektor pariwisata ditopang UMKM menjadi daya tarik tersendiri," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0595 seconds (0.1#10.140)