REI Berharap Dana Amnesti Pajak Mengalir ke Properti

Senin, 15 Agustus 2016 - 22:09 WIB
REI Berharap Dana Amnesti Pajak Mengalir ke Properti
REI Berharap Dana Amnesti Pajak Mengalir ke Properti
A A A
YOGYAKARTA - Para pengembang di Yogyakarta berharap ada dana dari amnesti pajak yang mengalir ke mereka. Dengan dana dari amnesti pajak ini, harapannya dapat menggerakkan sektor properti yang kini sedang lesu akibat perlambatan ekonomi di berbagai wilayah.

Wakil Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) Yogyakarta Bidang Humas, Ilham Nur Muhamad berharap potensi dana amnesti pajak yang sangat besar dapat memberi stimulus demi menggairahkan kembali sektor properti yang sedang lesu, terutama sektor properti di Kota Gudeg.

Menurut Ilham, daya beli masyarakat yang tengah menurun mengakibatkan penjualan di sektor ini juga menurun. Akibatnya, banyak perusahaan pengembang yang tidak melakukan ekspansi bisnis mereka meski sebenarnya potensi untuk berkembang masih memungkinkan. Dengan adanya dana dari amnesti pajak, diharapkan akan ada pengembang lagi yang membangun perumahan di Yogyakarta.

Sampai saat ini, REI Yogyakarta terus berusaha menunjukkan eksistensi mereka di bidang properti. Meski daya beli menurun, tetapi pihaknya tetap berusaha melakukan pameran. Meski tidak terlalu berharap terhadap transaksi, tetapi dengan pameran tersebut minimal menunjukkan ke masyarakat jika REI masih ada dan tetap melakukan aktifitasnya.

Namun ia mengakui, beban kali ini memang cukup berat dalam kondisi seperti ini. Ada sebagian dari mereka yang tidak melakukan ekspansi juga ada yang melakukan aktifitasnya. Ada sebagian yang mengadakan diskon besar-besaran agar unit-unit yang mereka bangun segera laku dan berpindah tangan ke tangan konsumen. "Dengan demikian beban bisa beralih," terangnya, Senin (15/8/2016).

Kepala Seksi Bimbingan, Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Kantor Wilayah Pajak Yogyakarta, Anung Setianugraha mengatakan, pihaknya berusaha selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait dengan amnesti pajak ini. Pihaknya belum mengejar nominal yang diterima dari masyarakat yang mengikuti program ini. Namun pihaknya lebih mengejar dari kesadaran masyarakat terkait dengan keterbukaan harta mereka. "Yang penting jujur terlebih dahulu," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5559 seconds (0.1#10.140)