Citibank Raih Kenaikan Laba Bersih 55% di Semester I 2016
A
A
A
JAKARTA - Sepanjang semester pertama 2016, kinerja Citibank Indonesia menorehkan prestasi memuaskan. Laba bersih Citibank naik 55% menjadi Rp1,2 triliun dari sebelumnya Rp777 miliar pada periode yang sama di bulan Juni 2015.
Kenaikan laba bersih Citibank didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 15% menjadi Rp2 triliun pada akhir semester pertama 2016.
Selain itu, beban operasional selain bunga juga membaik. Hal ini didukung oleh penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan, khususnya kredit sebesar 35% menjadi Rp397 miliar dari sebelumnya Rp613 miliar. Sehingga, tingkat efisiensi yang lebih baik ditunjukkan dengan rasio BOPO yang turun menjadi 81,71% pada akhir semester pertama 2016 ini.
Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi menyatakan kinerja yang positif ini dapat diraih berkat peningkatan porsi dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk giro dan tabungan. Dua jenis DPK tersebut menyumbang 71,3% dari keseluruhan DPK Citibank per Juni 2016. Net Interest Margin (NIM) juga mengalami kenaikan menjadi 6,05% dari sebelumnya 5,37% pada periode yang sama Juni 2015.
“Prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit akan terus kami utamakan. NPL net Citibank pada akhir semester I 2016 dilaporkan pada kisaran 0,80%, membaik 86 basis poin dari periode yang sama Juni 2015 sebesar 1,66%," ujar Batara dalam siaran pers yag diterima Sindonews di Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Citibank juga membuktikan dirinya sebagai institusi yang lebih kuat dengan memiliki rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 27,25%, naik 1,42% dari posisi Juni 2015 yang sebesar 25,83%.
Dari sisi pengelompokan Bank berdasarkan Kegiatan Usaha yang disesuaikan dengan Modal Inti yang dimiliki, Citibank merupakan bank umum BUKU 3.
Di semester pertama tahun ini, Citi Indonesia telah meraih berbagai penghargaan bergengsi baik dari institusi di Indonesia maupun kawasan Asia, antara lain sebagai Best Digital Bank dari Triple A The Asset Asian Awards dan dari Global Finance, Best Foreign Bank in Indonesia dari Finance Asia dan juga dari Alpha Southeast Asia, serta Citi di Asia termasuk di Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Best Bank for Transaction Services in Asia dari Euromoney.
Di Indonesia, Citi mendapatkan penghargaan antara lain dari Warta Ekonomi sebagai Best Digital Innovation Awards di kategori Top 1 Foreign Bank BUKU 3 dan dari majalah SWA, Co-Winner dalam Best Companies in Creating Leaders from Within.
“Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan, mitra bisnis, nasabah serta pemangku kepentingan Citi Indonesia atas kerja sama dan kepercayaan yang diberikan. Semoga Citi dapat senantiasa menjadi mitra perbankan yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan bagi klien dan nasabah kami, dimana kami akan terus melanjutkan konsistensi dalam menerapkan strategi untuk menjadi bank berskala global yang berkonsep simple, smaller, safer and stronger” ujarnya.
Kenaikan laba bersih Citibank didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 15% menjadi Rp2 triliun pada akhir semester pertama 2016.
Selain itu, beban operasional selain bunga juga membaik. Hal ini didukung oleh penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan, khususnya kredit sebesar 35% menjadi Rp397 miliar dari sebelumnya Rp613 miliar. Sehingga, tingkat efisiensi yang lebih baik ditunjukkan dengan rasio BOPO yang turun menjadi 81,71% pada akhir semester pertama 2016 ini.
Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi menyatakan kinerja yang positif ini dapat diraih berkat peningkatan porsi dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk giro dan tabungan. Dua jenis DPK tersebut menyumbang 71,3% dari keseluruhan DPK Citibank per Juni 2016. Net Interest Margin (NIM) juga mengalami kenaikan menjadi 6,05% dari sebelumnya 5,37% pada periode yang sama Juni 2015.
“Prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit akan terus kami utamakan. NPL net Citibank pada akhir semester I 2016 dilaporkan pada kisaran 0,80%, membaik 86 basis poin dari periode yang sama Juni 2015 sebesar 1,66%," ujar Batara dalam siaran pers yag diterima Sindonews di Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Citibank juga membuktikan dirinya sebagai institusi yang lebih kuat dengan memiliki rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 27,25%, naik 1,42% dari posisi Juni 2015 yang sebesar 25,83%.
Dari sisi pengelompokan Bank berdasarkan Kegiatan Usaha yang disesuaikan dengan Modal Inti yang dimiliki, Citibank merupakan bank umum BUKU 3.
Di semester pertama tahun ini, Citi Indonesia telah meraih berbagai penghargaan bergengsi baik dari institusi di Indonesia maupun kawasan Asia, antara lain sebagai Best Digital Bank dari Triple A The Asset Asian Awards dan dari Global Finance, Best Foreign Bank in Indonesia dari Finance Asia dan juga dari Alpha Southeast Asia, serta Citi di Asia termasuk di Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Best Bank for Transaction Services in Asia dari Euromoney.
Di Indonesia, Citi mendapatkan penghargaan antara lain dari Warta Ekonomi sebagai Best Digital Innovation Awards di kategori Top 1 Foreign Bank BUKU 3 dan dari majalah SWA, Co-Winner dalam Best Companies in Creating Leaders from Within.
“Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan, mitra bisnis, nasabah serta pemangku kepentingan Citi Indonesia atas kerja sama dan kepercayaan yang diberikan. Semoga Citi dapat senantiasa menjadi mitra perbankan yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan bagi klien dan nasabah kami, dimana kami akan terus melanjutkan konsistensi dalam menerapkan strategi untuk menjadi bank berskala global yang berkonsep simple, smaller, safer and stronger” ujarnya.
(ven)