Arcandra Tahar Setujui Izin Ekspor Freeport Sebelum Dicopot

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Kurtubi mengungkapkan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar telah menyetujui izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia. Namun, DPR meminta langkah ini perlu dievaluasi

(Baca: Menteri ESDM Arcandra Tahar Dicopot!)

Menurutnya, menteri pengganti Arcandra harus mengevaluasi keputusan tersebut. "Ekspor Freeport Agustus diberikan izin pada hakekatnya demikian. Siapapun menteri yang akan datang evaluasi kembali," ujar dia di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Kendati demikian, lanjut Kurtubi, jangan terlebih dahulu menghakimi keputusan Arcandra. Sebab dia pasti memiliki pertimbangan seperti untuk perbaikan kondisi ekonomi.

"Kita lihat dulu, enggak bisa judge Arcandra kenapa kasih izin, yang pasti untuk kegiatan ekonomi supaya enggak terhenti di Freeport. Terkait perpanjangan kontrak, divestasi 30%, dan seterusnya, banyak masalah," tutur dia.

(Baca: Isi Posisi Menteri ESDM, Luhut Bicara Soal Blok Masela-Freeport)

Politisi Partai Nasdem ini menjelaskan, DPR banyak beda pendapat dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut. Seperti negosiasi harga saham yang akan didivestasi.

"Kita banyak beda pendapat dengan Freeport. Misalnya harga jual saham Freeport, mereka bilang dari acuan aset 2014 USD1,5 miliar untuk harga 10% saham, pemerintah katakan acuannya dari regulasi Permen (Peraturan Pemerintah) sekitar USD800 juta, ada perbedaan tajam," pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk mencopot Arcandra Tahar dari jajaran Kabinet Kerja Jilid II sebagai Menteri ESDM, lantaran kesandung kasus dwi kewarganegaraan. Arcandra dicopot dari jabatan yang baru diembannya selama 20 hari karena diisukan telah berpindah menjadi kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) sejak 2012.

Baca Juga:

Diisukan Isi Posisi Menteri ESDM, Ini Jawaban Satya Yudha
DPR: Pengganti Arcandra Harus Mampu Atasi Persoalan Energi