Wall Street Tergelincir Terimbas Komentar Petinggi The Fed

Rabu, 17 Agustus 2016 - 08:53 WIB
Wall Street Tergelincir...
Wall Street Tergelincir Terimbas Komentar Petinggi The Fed
A A A
NEW YORK - Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan kemarin waktu setempat setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi. Komentar petinggi The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mendorong spekulasi kenaikan suku bunga acuan (Fed rate) tahun ini untuk memberi tekanan kepada pasar saham AS.

Dilansir Reuters, Rabu (17/8/2016) sektor telekomunikasi dan utilitas dalam indeks S&P di antaranya adalah sektor-sektor yang peling sensitif terhadap perubahan suku bunga sehingga berakibat pada penurunan di hari ini. Tercatat saham Telecom jatuh sebesar 2,1% diikuti pelemahan utilitas 1,2%.

Presiden Bank Sentral New York William Dudley mengatakan, kemungkinan besar kenaikan suku bunga acuan akan terjadi pada September tahun ini. Sementara Fed Atlanta Dennis Lockhart menerangkan ekonomi AS terlihat cukup kuat untuk setidaknya satu level meningkatkan suku bunga sebelum akhir 2016 dengan dua kemungkinan.

Dudley menerangkan bukti menguatnya upah pekerja dan pasar tenaga kerja. Komentar ini muncul menjelang pertemuan tahunan para banker dari seluruh dunia di Jackson Hole, Wyoming pekan depan.

"Saya tidak berpikir kebanyakan orang mengharapkan Fed untuk benar-benar menaikkan (suku bunga) pada September, tapi kami memiliki pasar yang kuat dan data ketenagakerjaan yang bagus," ucap Kepala Pasar Strategi JonesTrading Michael O'Rourke di di Greenwich, Connecticut.

Komentar pejabat FED terimbas kepada perdagangan saham ketika harapan bunga rendah telah membantu saham naik ke rekor tertinggi dengan indeks S & P 500 berada dalam posisi terbaik sepanjang tahun ini. Namun hari ini Dow Jones industrial average tercatat turun 84,03 poin atau 0,45% ke level 18.552,02 dan indeks S & P 500 kehilangan 12 poin atau 0,55% ke level 2.178,15 dan komposit Nasdaq menyusut 34,90 poin atau 0,66% ke posisi 5.227,11.

Sekitar 5,9 miliar saham bergerak pada perdagangan saham AS kemarin waktu setempat Selasa (16/8), dibandingkan dengan rata-rata harian 6,4 miliar selama 20 sesi menurut data Thomson Reuters.
(akr)
Berita Terkait
Wall Street Terdongkrak...
Wall Street Terdongkrak Diterpa Optimisme Pengembangan Vaksin Corona
Wall Street Berbalik...
Wall Street Berbalik Jatuh di Tengah Ancaman Trump Tutup Facebook dan Twitter
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19
Wall Street Turun Tajam...
Wall Street Turun Tajam Dihantam Aksi Jual Saham Teknologi
Microsoft Pikir-pikir...
Microsoft Pikir-pikir Beli TikTok Bikin Nasdaq Cetak Rekor, Wall Street Rebound
Wall Street Lebih Tinggi...
Wall Street Lebih Tinggi di Tengah Ancang-ancang Stimulus USD1 Triliun Gedung Putih
Berita Terkini
THR Pensiunan PNS Kapan...
THR Pensiunan PNS Kapan Cair? Cek Kisaran Tanggal dan Nominalnya
1 jam yang lalu
Resmi Jadi Bank Emas,...
Resmi Jadi Bank Emas, Pegadaian Salurkan PMK Emas ke PT Lotus Lingga Pratama
2 jam yang lalu
PBJT Jasa Kesenian dan...
PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan, Berikut Objek Pajak dan Besaran Tarifnya
2 jam yang lalu
Inilah 5 Aplikasi Kripto...
Inilah 5 Aplikasi Kripto Terlengkap di Indonesia
3 jam yang lalu
Harga Emas Antam Terperosok...
Harga Emas Antam Terperosok Rp14.000 per Gram, Berikut Rinciannya
3 jam yang lalu
Vietnam Bakal Bangun...
Vietnam Bakal Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia, Rosan: Mereka Sangat Serius
5 jam yang lalu
Infografis
Alasan Ramalan dalam...
Alasan Ramalan dalam Serial The Simpsons Selalu Jadi Kenyataan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved