Laba Indofood Capai Rp2,23 Triliun

Jum'at, 19 Agustus 2016 - 23:11 WIB
Laba Indofood Capai Rp2,23 Triliun
Laba Indofood Capai Rp2,23 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sepanjang semester I tahun 2016 berhasil mencatatkan kenaikan laba 28,9% menjadi Rp2,23 triliun dari Rp1,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Adapun laba tersebut merupakan laba periode berjalan yang di atribusikan kepada pemilik entitas induk.

Sementara marjin laba bersih naik menjadi 6,5% dari 5,3% dan core profit naik 6,8% menjadi Rp2,2 triliun dari Rp2,08 triliun.

Direktur Utama dan Chief Executive Indofood Anthoni Salim mengatakan, penjualan neto konsolidasi juga mengalami pertumbuhan 4,4% menjadi Rp34,08 triliun dari Rp32,63 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek, bogasari, agribisnis dan distribusi masing masing memberikan kontribusi sekitar 52%, 23%, 17%, dan 8% terhadap penjualan neto konsolidasi," kata Anthoni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Sementara laba usaha juga naik 4,2% menjadi Rp4 triliun dari sebelumnya Rp3,85 triliun. Sedangkan marjin laba usaha stabil di 11,8%. "Ditengah kondisi menurunnya tingkat produksi CPO sebagai dampak el nino, kami senang karena kembali mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada semester I-2016 ini. Pencapaian kinerja yang baik ini diraih berkat ketangguhan model bisnis kami," ungkapnya.

Disamping itu, anak usaha yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 9,8% menjadi Rp18,18 triliun dari Rp16,55 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Menurut Anthoni, kontribusi penjualan dari divisi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi serta makanan khusus dan minuman masing-masing mencapai sekitar 64%, 19%, 7%, 3%, 2%, dan 5% dari total penjualan neto konsolidasi.

Adapun laba usaha tumbuh 24,9% menjadi Rp2,74 triliun dari Rp2,19 triliun dan marjin laba usaha naik menjadi 15,1% dari 13,2%. "Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas 13,9% menjadi Rp1,98 triliun dari Rp1,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya," papar Anthoni.

Marjin laba bersih naik sedikit menjadi 10,9% dari 10,5%. Core profit juga tumbuh 20% menjadi Rp2,05 triliun dari Rp1,71 triliun. "Pada semester pertama tahun ini kami mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang sehat," katanya.

Pada tahun ini, perseroan juga akan terus berupaya mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan, baik secara organik maupun anorganik. Kedepan perseroan juga akan tetap mempertahankan posisi keuangan yang sehat.

"Kami memperkirakan prospek tahun ini masih akan tetap positif dan kami akan terus fokus pada upaya untuk meraih pertumbuhan guna meningkatkan nilai bagi para pemegang saham," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7280 seconds (0.1#10.140)