HT: Butuh Keputusan Tepat Hadapi Tantangan Ekonomi

Selasa, 30 Agustus 2016 - 11:00 WIB
HT: Butuh Keputusan Tepat Hadapi Tantangan Ekonomi
HT: Butuh Keputusan Tepat Hadapi Tantangan Ekonomi
A A A
PALEMBANG - Ekonomi Indonesia ke depan bakal terus mengalami berbagai tentangan. Karena itu, dibutuhkan keputusan tepat sasaran untuk menghadapi situasi tersebut.

Hal tersebut disampaikan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berdialog dengan tokoh masyarakat, REI, Kadin, Apindo dan pengusaha dari berbagai bidang di Palembang, kemarin.

Dia menuturkan, pergeseran ekonomi Indonesia yang sebelumnya berbasis produktif sekarang menjadi konsumtif. "Lebih dari 60% pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi, tidak menciptakan produktivitas. Ekonomi bertumbuh, saat bersamaan banyak pengangguran," kata HT dalam kesempatan tersebut.

Ekonomi Indonesia saat ini sedang melambat, sementara investasi sulit masuk lantaran kondisi global juga tengah melambat. Di sisi lain, penerimaan pajak diperkirakan akan seslisih cukup jauh dari target pemerintah, sekitar Rp200 triliun hingga Rp300 triliun.

Tax Amnesty diperkirakan tidak cukup untuk menambal kekurangan penerimaan pajak tersebut. Akibatnya, anggaran pusat dan daerah pun dipangkas.

Salah satu penyebab rendahnya penerimaan pajak adalah karena pembayar pajak produktif di Indonesia terhitung masih sedikit. Selain itu, tax ratio Indonesia terhitung terendah dibanding negara Asia Pasifik. "Di Indonesia jumlah wajib pajak yang produktif sedikit," tuturnya.

Lebih lanjut, HT menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia digerakkan hanya oleh sebagian masyarakat saja yaitu kalangan elit. Hal tersebut disebabkan liberalisme yang terlau cepat diterapkan di Indonesia, padahal masyarat belum siap dari sisi kesejahteraan dan pendidikan.

Atas dasar itu, tanpa melakukan perubahan besar Indonesia tidak akan bergerak kemana-mana. Untuk mengubah hal tersebut, HT mengatakan, seharusnya masyarakat dibangun dengan keberpihakan, yakni ada perlakuan khusus untuk membuat mereka menjadi produktif dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Di antaranya, lanjut Ketua Umum Partai Perindo ini, perlu adanya akses modal murah, pendampingan, pelatihan dan proteksi. Sehingga, lapangan pekerjaaan bisa tercipta dan basis pembayar pajak juga akan semakin besar.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0952 seconds (0.1#10.140)