Indeks Keyakinan Konsumen AS Capai Level Tertinggi
A
A
A
NEW YORK - Indeks keyakinan konsumen Amerika Serikat (AS) mencapai level tertinggi dalam satu tahun di Agustus 2016, untuk menjadi sinyal kondisi ekonomi AS terus menunjukkan perbaikan. Data ini juga menunjukkan harapan ekonomi Negeri Paman Sam -julukan AS- akan tetap berada pada jalur positif di paruh kedua tahun ini.
Dilansir BBCnews, Rabu (31/8/2016) Conference Board mencatat indeks konsumen Agustus meningkat jadi 101.1 dibandingkan sebelumnya pada bulan Juli di level 96.7, dimana indeks belum mencapai posisi tertinggi sejak September 2015. "Konsumen menilai kondisi bisnis saat ini dan pasar tenaga kerja jauh lebih menguntungkan dari bulan lalu," ucap Kepala Dewan Komisi Indikator Ekonomi Lynn Franco.
"Harapan jangka pendek mengenai kondisi ekonomi maupun data ketenagakerjaan serta potensi pendapatan pribadi juga meningkat. Hal ini menunjukkan kemungkinan diambilnya langkah kebijakan moderat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang," sambungnya.
Peningkatan kepercayaan konsumen biasanya diyakini menunjukkan lebih banyak orang yang bersedia untuk membelanjakan uang mereka. Seperti diketahui lebih dari dua pertiga ekonomi AS ditopang oleh belanja konsumen dan ini menjadi sinyal pertumbuhan ekonomi yang positif.
Persentase warga Amerika yang mengharapkan kondisi bisnis terus meningkat untuk enam bulan kedepan bertambah dari 15,7% menjadi 17,3%, sementara jumlah yang memprediksi ekonomi AS memburuk tercatat turun dari 12,4% ke 11,1%. Analis memprediksi kedepannya kepercayaan konsumen akan berdiri tegak di level 97.
Sebelumnya pada tengah pekan kemarin, Wakil Ketua Fed Stanley Fischer dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News mengatakan bahwa data tenaga kerja AS mendekati kekuatan penuh. Meski begitu dia belum mengatakan apakah perbaikan data tenaga kerja akan membuat Fed (Bank Sentral AS) akan menaikkan kembali suku bunga acuan AS atau Fed rate pada pertemuan mendatang di September.
Dilansir BBCnews, Rabu (31/8/2016) Conference Board mencatat indeks konsumen Agustus meningkat jadi 101.1 dibandingkan sebelumnya pada bulan Juli di level 96.7, dimana indeks belum mencapai posisi tertinggi sejak September 2015. "Konsumen menilai kondisi bisnis saat ini dan pasar tenaga kerja jauh lebih menguntungkan dari bulan lalu," ucap Kepala Dewan Komisi Indikator Ekonomi Lynn Franco.
"Harapan jangka pendek mengenai kondisi ekonomi maupun data ketenagakerjaan serta potensi pendapatan pribadi juga meningkat. Hal ini menunjukkan kemungkinan diambilnya langkah kebijakan moderat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang," sambungnya.
Peningkatan kepercayaan konsumen biasanya diyakini menunjukkan lebih banyak orang yang bersedia untuk membelanjakan uang mereka. Seperti diketahui lebih dari dua pertiga ekonomi AS ditopang oleh belanja konsumen dan ini menjadi sinyal pertumbuhan ekonomi yang positif.
Persentase warga Amerika yang mengharapkan kondisi bisnis terus meningkat untuk enam bulan kedepan bertambah dari 15,7% menjadi 17,3%, sementara jumlah yang memprediksi ekonomi AS memburuk tercatat turun dari 12,4% ke 11,1%. Analis memprediksi kedepannya kepercayaan konsumen akan berdiri tegak di level 97.
Sebelumnya pada tengah pekan kemarin, Wakil Ketua Fed Stanley Fischer dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News mengatakan bahwa data tenaga kerja AS mendekati kekuatan penuh. Meski begitu dia belum mengatakan apakah perbaikan data tenaga kerja akan membuat Fed (Bank Sentral AS) akan menaikkan kembali suku bunga acuan AS atau Fed rate pada pertemuan mendatang di September.
(akr)