Darmin Tak Masalah Pemotongan Dana Transfer ke Daerah Bengkak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, membesarnya pemotongan dana transfer ke daerah menjadi Rp72,9 triliun, atau meningkat dari rencana awal Rp68,8 triliun tidak akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Dia menerangkan hal ini tidak bisa dibandingkan secara langsung.
"Ya pertumbuhan GDP itu ya ada hubungannya dengan pengeluaran pemerintah. Tetapi tidak satu banding satu (1:1), tidak ada hubungannya kalau ini turun, dia turun gitu kan. Karena tergantung lagi investasi kita bagaimana," kata Darmin di kantornya, Jumat (2/9/2016).
(Baca Juga: Sri Mulyani Revisi Pertumbuhan Ekonomi, Darmin Pede Capai 5,2%)
Seperti diketahui sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperbesar memperbesar porsi pemangkasan anggaran belanja negara tahun ini, dari rencana awal sebesar Rp133,8 triliun menjadi Rp137,6 triliun. Dipastikan Anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang semula direncanakan dipotong Rp65 triliun dikurangi menjadi Rp64,7 triliun.
Sedangkan pemangkasan anggaran transfer ke daerah, yang sebelumnya akan dihemat Rp68,8 triliun justru dinaikan menjadi Rp72,9 triliun. Menanggapi hal ini, Menko Darmin menerangkan laju product domestic bruto (PDB) Indonesia tidak akan terganggu.
Lebih lanjut dia menerangkan pertumbuhan ekonomi tidak dipengaruhi oleh satu faktor saja melainkan banyak faktor. Di antaranya ada konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi, serta ekspor dan impor.
Menurutnya jika salah satu turun, misalnya pengeluaran pemerintah, namun sepanjang realisasi investasinya baik, maka tidak akan menganggu. "Kalau investasi kita baik, itu tidak mesti ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan. Tapi kalau semuanya turun, ya jelas saja ada pengaruhnya ke pertumbuhan," tutupnya.
"Ya pertumbuhan GDP itu ya ada hubungannya dengan pengeluaran pemerintah. Tetapi tidak satu banding satu (1:1), tidak ada hubungannya kalau ini turun, dia turun gitu kan. Karena tergantung lagi investasi kita bagaimana," kata Darmin di kantornya, Jumat (2/9/2016).
(Baca Juga: Sri Mulyani Revisi Pertumbuhan Ekonomi, Darmin Pede Capai 5,2%)
Seperti diketahui sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperbesar memperbesar porsi pemangkasan anggaran belanja negara tahun ini, dari rencana awal sebesar Rp133,8 triliun menjadi Rp137,6 triliun. Dipastikan Anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang semula direncanakan dipotong Rp65 triliun dikurangi menjadi Rp64,7 triliun.
Sedangkan pemangkasan anggaran transfer ke daerah, yang sebelumnya akan dihemat Rp68,8 triliun justru dinaikan menjadi Rp72,9 triliun. Menanggapi hal ini, Menko Darmin menerangkan laju product domestic bruto (PDB) Indonesia tidak akan terganggu.
Lebih lanjut dia menerangkan pertumbuhan ekonomi tidak dipengaruhi oleh satu faktor saja melainkan banyak faktor. Di antaranya ada konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi, serta ekspor dan impor.
Menurutnya jika salah satu turun, misalnya pengeluaran pemerintah, namun sepanjang realisasi investasinya baik, maka tidak akan menganggu. "Kalau investasi kita baik, itu tidak mesti ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan. Tapi kalau semuanya turun, ya jelas saja ada pengaruhnya ke pertumbuhan," tutupnya.
(akr)