Surplus, Bulog Jateng Pasok Beras ke Luar Jawa

Sabtu, 03 September 2016 - 03:13 WIB
Surplus, Bulog Jateng...
Surplus, Bulog Jateng Pasok Beras ke Luar Jawa
A A A
SEMARANG - Perum Bulog Divre Jateng mulai mengirimkan beras ke sejumlah daerah di luar pulau Jawa, untuk menstabilkan stok pangan di daerah lain, setelah sejak tahun 2013 tidak pernah melakukan pengiriman. Salah satu yang saat ini sudah dilakukan adalah pengiriman ke Bulog Kalimantan Tengah, dengan jumlah mencapai 2000 ton.

Pengiriman beras perdana setelah vakum sejak tahun 2013 itu dilepas oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Terminal Peti Kemas (TPKS) Semarang, dengan menggunakan kapal Meratus. Kepala Perum Bulog Divre Jateng Usep Karyana mengatakan, pengiriman beras ke luar pulau Jawa di lakukan karena memang saat ini beras di Jateng mengalami surplus hingga 7 bulan.

Dijelaskannya, setelah pengiriman ke Kalimantan Tengah dalam waktu dekat, bulog Jateng juga akan melakukan pengiriman ke daerah-daerah lain seperti Kalimantan Barat, dan Sumatera, dengan total beras yang sudah disiapkan mencapai 9 ribu ton.

“Secara keseluruhan untuk tahun ini kami targetkan bisa mengirim beras ke luar pulau Jawa sekitar 12 ribu ton,” katanya usai melepas pengiriman beras ke Kalimantan Tengah.

Dikatakannya, pengiriman beras ke luar pulau Jawa merupakan kerjasama antar Bulog dalam rangka menjaga stok pangan dan untuk menstabilkan harga. “Beras yang dikirim merupakan beras medium, dan dipastikan dalam kondisi bagus,” imbuhnya.

Dia menambahkan ketahanan pangan di Jawa Tengah saat ini cukup sampai bulan Mei 2017 atau sekitar 250 ribu ton. “Dengan kondisi cuaca seperti saat ini tidak mengganggu penyerapan beras dari beberapa daerah. Masih banyak daerah yang panen, sehingga penyerapan kita juga masih tinggi sekitar 2000 sampai 2500 ton per harinya,” jelasnya.

Bulog sendiri mentargetkan, penyerapan beras dari petani pada tahun 2016 sebesar 505 ribu ton saat ini realisasi penyerapan sudah mencapai 85 %. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, produksi beras di Jawa Tengah cukup besar. Bahkan pada bulan September ini masih akan ada panen raya.

“Kita bekerja sama supaya ketersediaan pangan di daerah lain terjaga dan kemudian bisa mengendalikan komoditasnya, “ katanya.

Ganjar berharap, tidak hanya komoditi beras saja yang mengalami surplus, namun juga komoditi lain, seperti gula, bawang merah, jagung, dan juga kedelai.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6772 seconds (0.1#10.140)