Citibank Luncurkan Layanan Perbankan Citi Priority
A
A
A
JAKARTA - Citi Indonesia meluncurkan layanan perbankan terbaru yakni Citi Priority, yang merupakan layanan perbankan unggulan yang diperuntukan bagi nasabah dengan kepemilikan investable amount sebesar atau lebih dari Rp300 juta.
Citi Priority hadir dengan tiga pilar utama, yaitu akses ke tim personal bankers, digital and global banking, dan appreciation and digital rewards.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, meningkatnya kalangan menengah di Asia termasuk Indonesia, memungkinkan Citi untuk memperluas portfolio layanan perbankan dalam memberikan yang terbaik bagi para nasabah, khususnya kalangan profesional dan pengusaha muda.
"Pengetahuan akan literasi finansial sangat diperlukan bagi nasabah dalam menentukan prioritas perencanaan keuangan mereka," ujar Batara saat launching Citi Priority di Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Untuk itu, lanjut dia, melalui Citi Priority, nasabah tidak perlu khawatir karena perseroan telah menyediakan akses ke tim personal bankers yang siap membantu dalam mengelola tabungan dan aset finansialnya secara optimal.
Dia menjelaskan, Citi Priority hadir sebagai solusi layanan perbankan unggulan bagi kalangan profesional dan pengusaha muda yang menginginkan kenyamanan, kemudahan, dan fleksibilitas dalam upaya untuk mencapai tujuan finansial bagi dirinya dan keluarga.
Retail Bank Head Citi Indonesia Harsya Prasetyo menambahkan, pihaknya optimistis, Citi Priority dapat diterima baik oleh kalangan profesional dan pengusaha muda. Pasalnya, target segmen Citi Priority berada di kisaran usia 21 tahun hingga 45 tahun.
Disisi lain, sepanjang semester I 2016, laba bersih Citibank naik 55% menjadi Rp1,2 triliun dari sebelumnya Rp777 miliar pada periode yang sama di 2015. Menurutnya, kenaikan laba bersih Citibank didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 15% menjadi Rp2 triliun pada akhir semester I 2016.
Selain itu, beban operasional selain bunga juga membaik. Hal ini didukung penurunan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan, khususnya kredit sebesar 35% menjadi Rp 397 miliar dari sebelumnya Rp613 miliar. Sehingga, tingkat efisiensi yang lebih baik ditunjukkan dengan rasio BOPO yang turun menjadi 81,71% pada akhir semester I 2016 ini.
"Kinerja yang positif ini dapat diraih berkat peningkatan porsi Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk giro dan tabungan. Dua jenis DPK tersebut menyumbang 71,3% dari keseluruhan DPK Citibank per Juni 2016," paparnya. Sedangkan Net Interest Margin (NIM) juga mengalami kenaikan menjadi 6,05% dari sebelumnya 5,37% pada periode yang sama Juni 2015.
Adapun Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL) net Citibank pada akhir semester I 2016 sebesar 0,80%, membaik 86 basis poin dari periode yang sama Juni 2015 sebesar 1,66%.
Citi Priority hadir dengan tiga pilar utama, yaitu akses ke tim personal bankers, digital and global banking, dan appreciation and digital rewards.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, meningkatnya kalangan menengah di Asia termasuk Indonesia, memungkinkan Citi untuk memperluas portfolio layanan perbankan dalam memberikan yang terbaik bagi para nasabah, khususnya kalangan profesional dan pengusaha muda.
"Pengetahuan akan literasi finansial sangat diperlukan bagi nasabah dalam menentukan prioritas perencanaan keuangan mereka," ujar Batara saat launching Citi Priority di Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Untuk itu, lanjut dia, melalui Citi Priority, nasabah tidak perlu khawatir karena perseroan telah menyediakan akses ke tim personal bankers yang siap membantu dalam mengelola tabungan dan aset finansialnya secara optimal.
Dia menjelaskan, Citi Priority hadir sebagai solusi layanan perbankan unggulan bagi kalangan profesional dan pengusaha muda yang menginginkan kenyamanan, kemudahan, dan fleksibilitas dalam upaya untuk mencapai tujuan finansial bagi dirinya dan keluarga.
Retail Bank Head Citi Indonesia Harsya Prasetyo menambahkan, pihaknya optimistis, Citi Priority dapat diterima baik oleh kalangan profesional dan pengusaha muda. Pasalnya, target segmen Citi Priority berada di kisaran usia 21 tahun hingga 45 tahun.
Disisi lain, sepanjang semester I 2016, laba bersih Citibank naik 55% menjadi Rp1,2 triliun dari sebelumnya Rp777 miliar pada periode yang sama di 2015. Menurutnya, kenaikan laba bersih Citibank didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 15% menjadi Rp2 triliun pada akhir semester I 2016.
Selain itu, beban operasional selain bunga juga membaik. Hal ini didukung penurunan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan, khususnya kredit sebesar 35% menjadi Rp 397 miliar dari sebelumnya Rp613 miliar. Sehingga, tingkat efisiensi yang lebih baik ditunjukkan dengan rasio BOPO yang turun menjadi 81,71% pada akhir semester I 2016 ini.
"Kinerja yang positif ini dapat diraih berkat peningkatan porsi Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk giro dan tabungan. Dua jenis DPK tersebut menyumbang 71,3% dari keseluruhan DPK Citibank per Juni 2016," paparnya. Sedangkan Net Interest Margin (NIM) juga mengalami kenaikan menjadi 6,05% dari sebelumnya 5,37% pada periode yang sama Juni 2015.
Adapun Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL) net Citibank pada akhir semester I 2016 sebesar 0,80%, membaik 86 basis poin dari periode yang sama Juni 2015 sebesar 1,66%.
(ven)