Menteri Rini Sepakat BUMN Dilarang Andalkan PMN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku sepakat dengan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) yang menyatakan bahwa perusahaan pelat merah jangan mengandalkan suntikan modal dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Menurutnya, BUMN memang sudah saatnya berkontribusi pada perekonomian nasional.
(Baca: Wapres JK Minta BUMN Tak Andalkan PMN)
Dia mengatakan, 118 BUMN yang ada di Tanah Air harus mampu menyehatkan kondisi perusahaannya tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah, dalam bentuk suntikan modal. "Harus konsentrasikan diri untuk mengembangkan, menyehatkan tanpa PMN berati kita perlu mengoptimalisasi kekuatan modal BUMN sendiri," kata Rini di JCC, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Menurutnya, pembentukan holding yang tengah dirintisnya bisa menjadi modal untuk memandirikan perusahaan negara tersebut. Melalui pembentukan holding, BUMN tak akan lagi bergantung pada suntikan modal negara.
"Sehingga, holdingisasi menjadi penting dalam arti kita mendorong pertumbuhan ekonomi, menjadi perintis membangun di daerah, kita harus dengan memakai kekuatan modal di dalam. Struktur holding tadi sangat penting," pungkas dia.
Baca Juga:
JK: Nasionalisme Bikin BUMN Jadi Tidak Efisien
JK: Perusahaan BUMN Bukan untuk Terus Disuntik Modal
(Baca: Wapres JK Minta BUMN Tak Andalkan PMN)
Dia mengatakan, 118 BUMN yang ada di Tanah Air harus mampu menyehatkan kondisi perusahaannya tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah, dalam bentuk suntikan modal. "Harus konsentrasikan diri untuk mengembangkan, menyehatkan tanpa PMN berati kita perlu mengoptimalisasi kekuatan modal BUMN sendiri," kata Rini di JCC, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Menurutnya, pembentukan holding yang tengah dirintisnya bisa menjadi modal untuk memandirikan perusahaan negara tersebut. Melalui pembentukan holding, BUMN tak akan lagi bergantung pada suntikan modal negara.
"Sehingga, holdingisasi menjadi penting dalam arti kita mendorong pertumbuhan ekonomi, menjadi perintis membangun di daerah, kita harus dengan memakai kekuatan modal di dalam. Struktur holding tadi sangat penting," pungkas dia.
Baca Juga:
JK: Nasionalisme Bikin BUMN Jadi Tidak Efisien
JK: Perusahaan BUMN Bukan untuk Terus Disuntik Modal
(izz)