IHSG Diproyeksi Bergerak Fluktuatif, Simak 8 Saham Ini
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini masih akan bergerak mixed (variatif) berfluktuatif dengan range pergerakan di level 5.320-5.430.
Dia menuturkan, secara teknikal IHSG tertahan pada support MA7 pada middle bollinger bands. Indikator RSI tertahan pada support MA15 dari momentumnnya. "Sedangkan indikator stochastic masih bergerak naik merayap pada poin 60 menuju overbought," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 10,28 poin atau 0,19% di level 5.371,07 dengan volume yang cenderung rendah. IHSG bergerak cenderung berfluktuasi selama sesi perdagangan kemarin.
Investor asing pun tercatat kembali melakukan aksi jual bersih sebesar Rp253,1 miliar seiring kekhawatiran prospek aktivitas ekspor dan impor di China berdampak negatif pada indeks Asia jangka pendek.
Selain itu, aksi tunggu investor terhadap stok minyak di AS sebagai acuan bullish bearish-nya harga minyak dunia juga menjadi faktor. "Dari semua sektoral terlihat sektor industri dasar rebound cukup tinggi sebesar 1,2% setelah pada perdagangan sebelumnya merupakan sektor penahan penguatan IHSG," tutur Lanjar.
Di sisi lain, mayoritas bursa Asia ditutup tertekan kecuali indeks saham Hongkong yang menguat seiring pertumbuhan pinjaman melonjak di Hongkong. Sedangkan indeks shanghai China tertekan setelah neraca perdagangan defisit dikarenakan aktivitas impor naik di atas ekspektasi dan aktivitas ekspor terlihat belum pulih. Di mana neraca perdagangan China turun USD52,050 milir dari periode sebelumnya USD52,308 miliar.
Adapun sejumlah saham yang dapat disimak pada perdagangan hari ini yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Selain itu, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).
Dia menuturkan, secara teknikal IHSG tertahan pada support MA7 pada middle bollinger bands. Indikator RSI tertahan pada support MA15 dari momentumnnya. "Sedangkan indikator stochastic masih bergerak naik merayap pada poin 60 menuju overbought," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 10,28 poin atau 0,19% di level 5.371,07 dengan volume yang cenderung rendah. IHSG bergerak cenderung berfluktuasi selama sesi perdagangan kemarin.
Investor asing pun tercatat kembali melakukan aksi jual bersih sebesar Rp253,1 miliar seiring kekhawatiran prospek aktivitas ekspor dan impor di China berdampak negatif pada indeks Asia jangka pendek.
Selain itu, aksi tunggu investor terhadap stok minyak di AS sebagai acuan bullish bearish-nya harga minyak dunia juga menjadi faktor. "Dari semua sektoral terlihat sektor industri dasar rebound cukup tinggi sebesar 1,2% setelah pada perdagangan sebelumnya merupakan sektor penahan penguatan IHSG," tutur Lanjar.
Di sisi lain, mayoritas bursa Asia ditutup tertekan kecuali indeks saham Hongkong yang menguat seiring pertumbuhan pinjaman melonjak di Hongkong. Sedangkan indeks shanghai China tertekan setelah neraca perdagangan defisit dikarenakan aktivitas impor naik di atas ekspektasi dan aktivitas ekspor terlihat belum pulih. Di mana neraca perdagangan China turun USD52,050 milir dari periode sebelumnya USD52,308 miliar.
Adapun sejumlah saham yang dapat disimak pada perdagangan hari ini yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Selain itu, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).
(izz)