Reaksi Pasar Jelang Debat I Calon Presiden AS

Senin, 26 September 2016 - 20:49 WIB
Reaksi Pasar Jelang Debat I Calon Presiden AS
Reaksi Pasar Jelang Debat I Calon Presiden AS
A A A
NEW YORK - Kampanye Calon Presiden Amerika Serikat semakin “mendidih” menjelang debat pertama antar kandidat: Donald John Trump (Republik) kontra Hillary Rodham Clinton dari kubu Demokrat. Keduanya akan melakukan debat di Hofstra University, New York, pada Senin malam waktu Amerika.

Debat pertama ini sangat menentukan bagi swing voters (pemilih galau) dan undecided voters (belum menentukan pilihan/bukan golput). Dan konteks head-to-head ini memiliki implikasi besar bagi bursa saham Amerika Serikat (Wall Street), yang tidak bisa mengabaikannya begitu saja.

Kedua kandidat akan melancarkan perang gagasan soal kebijakan moneter dan perekonomian Negeri Abang Sam kedepannya. Melansir dari Bloomberg, Senin (26/9/2016), Chief U.S. Equity Strategist di Goldman Sachs Group, David Kostin menyebut debat Trump vs Hillary sebagai pertandingan terbesar sejak pertarungan Mayweather Jr melawan Pacquiao. Lantas bagaimana pasar Amerika melihat debat tersebut dan kepada siapa mereka condong, berikut pendapat mereka.

Head of G10 FX Strategy di Bank of America Merrill Lynch, Athanasios Vamvakidis:
Ia mengatakan bank sentral (The Fed) untuk sementara ini boleh beristirahat sembari meyimak debat. Sejauh ini, jajak pendapat menunjukkan keduanya seimbang. Namun, kata dia, pasar ingin melihat kebijakan antarcalon di bidang fiskal, kebijakan perdagangan ditengah kekhawatiran atas meningkatnya proteksionisme, kebijakan pajak atas perusahaan AS, repatriasi dan terakhir soal geopolitik.

Kepala Strategi Forex di Barclays Capital Inc., Andres Jaime Martinez:
Debat pertama ini acara paling penting di Amerika. Kedua calon harus mampu memikat hati pemilih untuk memutuskan. Pasalnya, perhitungan Jaime, sekitar 20% warga belum memutuskan akan memilih siapa. Persentase undecided voters ini lebih tinggi dari empat tahun lalu, yang dinilainya hanya 12%. Jadi hasil debat pertama dapat menggeser peluang salah satu calon.

David Kostin, Kepala Strategi Ekuitas AS di Goldman Sachs Group Inc:
“Perdebatan pertama ini ibarat super bowl, bahkan pertandingan besar setelah Floyd Mayweather Jr vs Manny Pacquaio”. Bagi saya masalah pelayanan kesehatan menjadi sektor paling penting dan krusial dalam debat ini. Penyediaan layanan kesehatan akan meningkatkan peluang untuk menang.

Kit Juckes, ahli strategi global pada Societe Generale SA:
Penggerak utama awal pekan ini adalah debat Trump dan Clinton serta pertemuan OPEC. Ini (hasil debat) akan menyeret kurs dolar dan harga minyak.

Martin Enlund, kepala strategi mata uang di Nordea Market:
Sebagian pelaku pasar prihatin bila Donald Trump bisa menuju Gedung Putih. Karena menurut saya, Trump akan membuat ketidakpastian ekonomi-politik global yang lebih besar (menyusahkan kegiatan investasi dan pertumbuhan manufaktur). Dan Trump bisa menimbulkan risiko bagi perdagangan dunia dan sebagainya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5961 seconds (0.1#10.140)