Rini Keluhkan Dana Repatriasi Tax Amnesty Minim ke Bank BUMN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku dana repatriasi tax amnesty yang masuk ke bank pelat merah jumlahnya masih sedikit dibandingkan bank swasta. Menurutnya para pengusaha yang memilih bank BUMN sangat minim, lantaran lebih memiliki kedekatan dengan perbankan swasta dan diakuinya bank milik pemerintah tidak terlalu besar.
"Ini sih dikita memang dikit, dana repatriasi (banyak) di bank-bank swasta. Pemilik banyak hubungannya ke sana (bank swasta), BUMN memang enggak terlalu besar," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
(Baca Juga: Ketua Tim Ahli Wapres Ramal Target Tax Amnesty Meleset)
Kendati demikian, dia menerangkan sudah ada beberapa peserta program pengampunan pajak yang akan menaruh uangnya dalam bentuk investasi langsung di sektor infrastruktur, salah satunya di bidang jalan tol.
"Ada yang mulai menanyakan tapi dananya sendiri enggak di kita, ada yang tertarik jalan tol, ada juga ke Pertamina. Sudah ada, kita bicarakan karena mereka mau bawa partner lain lagi enggak cuma uang repatriasi itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi mengaku tidak puas dengan raihan dana pengampunan pajak atau amnesti pajak pada periode I yang berakhir September 2016. Menurutnya, dana tax amnesty pada periode perdana yang tinggal 3 hari lagi ini tidak sesuai dengan target pemerintah.
"Evaluasi periode pertama saya belum puas nilai sebesar itu. Saya enggak mau puas, tanya orang yang suka ngomongin target berapa, kerja saja (tidak bicarakan target)," ujar Ken di Jakarta.
"Ini sih dikita memang dikit, dana repatriasi (banyak) di bank-bank swasta. Pemilik banyak hubungannya ke sana (bank swasta), BUMN memang enggak terlalu besar," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
(Baca Juga: Ketua Tim Ahli Wapres Ramal Target Tax Amnesty Meleset)
Kendati demikian, dia menerangkan sudah ada beberapa peserta program pengampunan pajak yang akan menaruh uangnya dalam bentuk investasi langsung di sektor infrastruktur, salah satunya di bidang jalan tol.
"Ada yang mulai menanyakan tapi dananya sendiri enggak di kita, ada yang tertarik jalan tol, ada juga ke Pertamina. Sudah ada, kita bicarakan karena mereka mau bawa partner lain lagi enggak cuma uang repatriasi itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi mengaku tidak puas dengan raihan dana pengampunan pajak atau amnesti pajak pada periode I yang berakhir September 2016. Menurutnya, dana tax amnesty pada periode perdana yang tinggal 3 hari lagi ini tidak sesuai dengan target pemerintah.
"Evaluasi periode pertama saya belum puas nilai sebesar itu. Saya enggak mau puas, tanya orang yang suka ngomongin target berapa, kerja saja (tidak bicarakan target)," ujar Ken di Jakarta.
(akr)