HT: Indonesia Perlu Terapkan Ekonomi Kesejahteraan

Selasa, 04 Oktober 2016 - 11:45 WIB
HT: Indonesia Perlu...
HT: Indonesia Perlu Terapkan Ekonomi Kesejahteraan
A A A
KUNINGAN - Kesenjangan kesejahteraan dan pembangunan antar daerah menjadi permasalahan mendasar yang dihadapi Indonesia. Hal tersebut menjadikan Indonesia sulit untuk maju.

"Terapkan ekonomi kesejahteraan, bangun masyarakat dan daerah. Kapitalisme tak cocok untuk Indonesia," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berbagi pengalaman di Pondok Pesantren Ainurrafiq, Kuningan, Jawa Barat, Senin (3/10/2016).

(Baca: HT: Daerah Terbangun, Indonesia Maju)

HT mengatakan, penerapan kapitalisme di saat masyarakat belum siap secara pendidikan dan kesejahteraan akan semakin menenggelamkan daerah dalam kesenjangan.

Untuk itu, ke depan, HT berpikir harus ada kebijakan yang berpihak untuk menumbuhkan ekonomi di daerah-daerah. Seperti, kemudahan akses modal murah, pelatihan, proteksi dari persaingan bebas.

Perlakuakan khusus tersebut ditujukan untuk kalangan petani, nelayan, buruh, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan lainnya. Dalam kesempatan tersebut, HT mengajak para santri untuk menjadi pengusaha produktif menciptakan lapangan kerja di daerah.

Dia mengatakan, jumlah pengusaha di Indonesia juga masih sangat kurang, terutama di daerah-daerah. Setidaknya butuh lima juta pengusaha dari 250 juta penduduk yang bisa menciptakan lapangan kerja. Sesuai angka ideal negara makmur yang memiliki minimal 2% pengusaha dari total rakyatnya.

Apalagi, penduduk bertumbuh pesat, mayoritas generasi muda membutuhkan pekerjaan. "Saya ingin kalian tumbuh menjadi generasi produktif, membangun daerah untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.

HT mengungkapkan, rahasia sukses sederhana yaitu mau mengikuti prosesnya. Banyak orang memiliki cita-cita setinggi langit namun tidak mau mengikuti prosesnya.

Pimpinan Ponpes Ainurrafiq, Kuningan, Jawa Barat, Ahmad Rafiq mengaku gembira dengan kehadiran HT. Menurutnya, para santri bisa banyak belajar ilmu dan pengalaman HT.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8168 seconds (0.1#10.140)