Pembentukan Holding BUMN Dinilai Hanya untuk Cari Utang

Selasa, 04 Oktober 2016 - 15:21 WIB
Pembentukan Holding BUMN Dinilai Hanya untuk Cari Utang
Pembentukan Holding BUMN Dinilai Hanya untuk Cari Utang
A A A
JAKARTA - Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai hanya untuk mencari utang. Sinergi antar perusahaan pelat merah tersebut dapat meningkatkan jumlah aset yang bisa meningkatkan rasio pinjaman.

(Baca: Bentuk Holding, BUMN Tak Lagi Jago Kandang)

Staf Ahli Pusat Studi Energi dan Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, salah satu contoh holding yang sedang hangat diperbincangkan, yakni di sektor energi antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pertamina.

Sinergi tersebut akan memperkuat aset Pertamina selaku induk. "Kalau PGN ke Pertamina, struktur aset Pertamina kuat buat cari utang. Naif, karena hanya untuk cari utang, cari kemana? Mungkin ke China lagi kayak perbankan BUMN," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Fahmy menjelaskan, jika itu benar maka tujuan pembentukan holding energi agar harga gas menjadi lebih murah tidak akan tercapai. Kondisi harga gas saat ini seperti diketahui masih mahal berada di atas USD10 per MMBTU.

"Kalau benar itu tujuannya enggak atasi permasalahan. Terutama di bidang gas, harga gas USD11-USD12 per MMBTU. Padahal, harga di mulut sumur USD4 per MMBTU, di Singapura USD per MMBTU juga," kata dia.

Menurutnya, persoalan tersebut dapat teratasi dengan adanya sinergi pipa antara PGN dan Pertagas selaku anak usaha Pertamina. Selain itu, juga harus ada perbaikan dari sisi peraturan yang melindungi dari trader yang tidak memiliki infrastruktur.

"Integrasi pipa akan atasi masalah harga dan penyaluran gas. Mengatasinya bukan karena holding. Pertama, sinergikan pipa. Kedua, ada peraturan perlindungan trader tanpa infrastruktur. Jika dibolehkan (trader tanpa infrastruktur), itu jadi biang keladi," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8075 seconds (0.1#10.140)