Target Inflasi Bank Sentral Eropa

FRANKFURT - Bank Sentral Eropa (ECB) mengemukakan inflasi di zona euro mendekati target pada akhir 2018 atau awal 2019. Presiden ECB Mario Draghi menyebutkan sejauh ini tidak ada bukti bahwa kebijakan moneter super-mudah mengarah ke gelembung harga aset.

Draghi mengatakan, pihaknya juga melihat tidak ada bukti bahwa inflasi yang rendah terkait penetapan upah. Hal ini menjadi ketakutan besar bagi para pembuat kebijakan bahwa pertumbuhan upah yang kecil bisa mengabadikan inflasi rendah.

"Pada akhir tahun atau bulan pertama tahun depan, (inflasi) harus mengambil dan bergerak menuju 1%. Kemudian, di atas 1% yang pada dasarnya karena efek dasar harga energi," ujar Draghi, dalam konferensi pers usai pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) di Frankfurt,, Jerman, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (9/10/2016).

"Setelah itu tingkat inflasi akan terus meningkat ... menuju tujuan kami untuk dicapai pada akhir cakrawala perkiraan, 2018 atau awal tahun (2019) setelah itu," tambahnya.

ECB telah menurunkan target inflasi hampir 2% selama tiga setengah tahun, meningkatkan kekhawatiran bahwa kebijakan telah kehilangan kredibilitas, di mana bisnis dan rumah tangga kehilangan kepercayaan pada langkah mereka. Hal ini membuat tugas ECB akan lebih berat di masa mendatang.

Memerangi risiko deflasi, ECB telah memangkas suku ke wilayah negatif, secara teratur menawarkan pinjaman bank gratis dan sudah membeli lebih dari 1 triliun euro aset. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kredit, pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya inflasi.

Ketakutan terbesar adalah setelah bertahun-tahun mengejar target inflasi, bisnis kehilangan kepercayaan pada kemampuannya memenuhi harapan, menurunkan laju kenaikan upah dan pertumbuhan pendapatan yang rendah.