Rakernas XXVI, Iwapi Tingkatkan Kompetensi SDM
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mengemukakan dari 54,5 juta pengusaha di Indonesia, sebanyak 49,9 juta adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Di mana 60% dari angka tersebut adalah perempuan.
Ketua Umum DPP Iwapi Dyah Anita Prihapsari mengemukakan, melihat kontribusi wanita pengusaha terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar diperlukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Hal ini akan dibahas dalam Rapat kerja Nasional (Rakernas) Iwapi XXVI di Lombok Raya Hotel, Mataram, NTB, pada 10–11 Oktober 2016.
“Rakernas ini merupakan forum komunikasi antara DPP dengan DPD dan DPC dalam membicarakan kemajuan organisasi, serta upaya-upaya untuk lebih meningkatkan kualitas organisasi,” ujarnya, dalam keterangan pers, Minggu (9/10/2016).
Rakernas Iwapi ke-XXVI dengan tema “41 tahun IWAPI Satukan Hati, Tingkatkan Inovasi dan Daya Saing Produk Bangsa guna Memenangkan Pasar Global” akan dihadiri Menteri Pariwisata, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perdagangan, Kadin Indonesia, Gubernur provinsi NTB, serta sekitar 1.500 anggota Iwapi dan undangan lainnya.
Melalui tema tersebut, Nita menyatakan, di era globalisasi ekonomi Iwapi harus bergerak meningkatkan kompetensi SDM agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat merambah pasar global. Selain itu, wanita pengusaha perlu meningkatkan skala usaha mulai dari mikro naik ke kecil, dari kecil naik ke menengah dan seterusnya.
Iwapi Goes to Digital, lanjut Nita, merupakan bentuk peningkatan kompetensi SDM wanita pengusaha yang memberikan pelatihan dasar tentang teknologi informasi dan sudah dijalankan, mulai dari pendaftaran ulang keanggotaan Iwapi secara online.
“Wanita Pengusaha harus go digital untuk merebut pasar global. Ini adalah salah satu agenda penting yang akan kita rumuskan pada rakernas kali ini,” papar Nita Yudi.
Melalui Rakernas XXVI, Iwapi berharap pemerintah membuat kebijakan yang pro kepada perempuan pengusaha, menambah jaringan pemasaran, meningkatkan pelatihan untuk menambah SDM, sampai pada pemberian modal usaha dengan bunga yang reasonable.
“World Bank pun mengakui bahwa perempuan pengusaha mempunyai Non Performing Loan (NPL) hampir 0%. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan pengusaha adalah pengembali kredit terbaik. Maka kami berharap pemerintah mendukung perempuan pengusaha melalui regulasi yang pro wanita pengusaha, ini akan menjadi salah satu rekomendasi hasil pleno yang akan diberikan kepada pemerintah,” jelas Nita.
Ketua Panitia Rakernas XXVI Iwapi Moudy Lintuuran mengatakan, dalam rangkaian rakernas nanti akan ada pameran produk-produk kreatif, serta beberapa pelatihan dan presentasi. "Beberapa agenda penting dalam rakernas, antara lain dialog dengan menteri, rapat pleno, serta talkshow dari beberapa sponsor," ujarnya.
Ketua Umum DPP Iwapi Dyah Anita Prihapsari mengemukakan, melihat kontribusi wanita pengusaha terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar diperlukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Hal ini akan dibahas dalam Rapat kerja Nasional (Rakernas) Iwapi XXVI di Lombok Raya Hotel, Mataram, NTB, pada 10–11 Oktober 2016.
“Rakernas ini merupakan forum komunikasi antara DPP dengan DPD dan DPC dalam membicarakan kemajuan organisasi, serta upaya-upaya untuk lebih meningkatkan kualitas organisasi,” ujarnya, dalam keterangan pers, Minggu (9/10/2016).
Rakernas Iwapi ke-XXVI dengan tema “41 tahun IWAPI Satukan Hati, Tingkatkan Inovasi dan Daya Saing Produk Bangsa guna Memenangkan Pasar Global” akan dihadiri Menteri Pariwisata, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perdagangan, Kadin Indonesia, Gubernur provinsi NTB, serta sekitar 1.500 anggota Iwapi dan undangan lainnya.
Melalui tema tersebut, Nita menyatakan, di era globalisasi ekonomi Iwapi harus bergerak meningkatkan kompetensi SDM agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat merambah pasar global. Selain itu, wanita pengusaha perlu meningkatkan skala usaha mulai dari mikro naik ke kecil, dari kecil naik ke menengah dan seterusnya.
Iwapi Goes to Digital, lanjut Nita, merupakan bentuk peningkatan kompetensi SDM wanita pengusaha yang memberikan pelatihan dasar tentang teknologi informasi dan sudah dijalankan, mulai dari pendaftaran ulang keanggotaan Iwapi secara online.
“Wanita Pengusaha harus go digital untuk merebut pasar global. Ini adalah salah satu agenda penting yang akan kita rumuskan pada rakernas kali ini,” papar Nita Yudi.
Melalui Rakernas XXVI, Iwapi berharap pemerintah membuat kebijakan yang pro kepada perempuan pengusaha, menambah jaringan pemasaran, meningkatkan pelatihan untuk menambah SDM, sampai pada pemberian modal usaha dengan bunga yang reasonable.
“World Bank pun mengakui bahwa perempuan pengusaha mempunyai Non Performing Loan (NPL) hampir 0%. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan pengusaha adalah pengembali kredit terbaik. Maka kami berharap pemerintah mendukung perempuan pengusaha melalui regulasi yang pro wanita pengusaha, ini akan menjadi salah satu rekomendasi hasil pleno yang akan diberikan kepada pemerintah,” jelas Nita.
Ketua Panitia Rakernas XXVI Iwapi Moudy Lintuuran mengatakan, dalam rangkaian rakernas nanti akan ada pameran produk-produk kreatif, serta beberapa pelatihan dan presentasi. "Beberapa agenda penting dalam rakernas, antara lain dialog dengan menteri, rapat pleno, serta talkshow dari beberapa sponsor," ujarnya.
(dmd)