Pameran Ekspor Jadi Ajang Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan, demi mempercepat dan mengefektifkan pelaksanaan paket kebijakan ekonomi, akan dilakukan sosialisasi pada momen-momen yang akan digelar di Jakarta. Salah satunya yakni, dengan memanfaatkan pameran ekspor internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 yang akan digelar mulai 12 Oktober hingga 16 Oktober 2016.
Diakuinya bahwa belum banyak pengusaha atau investor yang memahami tentang paket deregulasi kebijakan ekonomi yang digelontorkan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebanyak 13 paket selama dua tahun. "Pak Sofyan Wanandi, sudah mengungkapkan sebelumnya, bahwa sosialisasi ini harus menyeluruh. Artinya kita butuh sosialisasi yang betul-betul," kata Tom Lembong usai rapat koordinasi satgas pokja percepatan paket kebijakan ekonomi, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
"Maka besok lusa dan Jumat ada TEI 2016 banyak Duta Besar (Dubes) kita, mitra dagang kita, bahkan BKPM semua perwakilan IICP lagi promo di Jakarta. Jadi kami manfaatkan event ini untuk sosialisasikan reformasi ekonomi," sambungnya.
Lebih lanjut dia menerangkan pada pekan sebelumnya dengan bantuan Kementerian Luar Negeri, pihaknya juga sudah mengumpulkan semua Dubes di Jakarta beserta economic (conceleer) mereka, beserta kamar dagang internasional, kamar dagang industri Korea Jepang, dan komunitas diplomatik.
"Maka berikutnya kami akan lakukan hal yang sama dengan dubes RI di mancanegera dengan atase-atase perdagangan kita di mancanegara dan kelompok-kelompok Kadin di mancanegera," papar dia.
Lebih lanjut dia mengemukakan, Satgas reformasi ekonomi sudah jadi premier forum untuk menuntaskan permasalahan antar kementerian dan lembaga agar paket kebijakan ini bisa berjalan secara bersinergi. "Karena memang untuk menuntaskan masalah untuk bisa bangun ekonomi yang sukses, perlu kesinambungan sinergitas keberlanjutan bersama antar K/L (Kementerian dan Lembaga)," pungkasnya.
Diakuinya bahwa belum banyak pengusaha atau investor yang memahami tentang paket deregulasi kebijakan ekonomi yang digelontorkan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebanyak 13 paket selama dua tahun. "Pak Sofyan Wanandi, sudah mengungkapkan sebelumnya, bahwa sosialisasi ini harus menyeluruh. Artinya kita butuh sosialisasi yang betul-betul," kata Tom Lembong usai rapat koordinasi satgas pokja percepatan paket kebijakan ekonomi, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
"Maka besok lusa dan Jumat ada TEI 2016 banyak Duta Besar (Dubes) kita, mitra dagang kita, bahkan BKPM semua perwakilan IICP lagi promo di Jakarta. Jadi kami manfaatkan event ini untuk sosialisasikan reformasi ekonomi," sambungnya.
Lebih lanjut dia menerangkan pada pekan sebelumnya dengan bantuan Kementerian Luar Negeri, pihaknya juga sudah mengumpulkan semua Dubes di Jakarta beserta economic (conceleer) mereka, beserta kamar dagang internasional, kamar dagang industri Korea Jepang, dan komunitas diplomatik.
"Maka berikutnya kami akan lakukan hal yang sama dengan dubes RI di mancanegera dengan atase-atase perdagangan kita di mancanegara dan kelompok-kelompok Kadin di mancanegera," papar dia.
Lebih lanjut dia mengemukakan, Satgas reformasi ekonomi sudah jadi premier forum untuk menuntaskan permasalahan antar kementerian dan lembaga agar paket kebijakan ini bisa berjalan secara bersinergi. "Karena memang untuk menuntaskan masalah untuk bisa bangun ekonomi yang sukses, perlu kesinambungan sinergitas keberlanjutan bersama antar K/L (Kementerian dan Lembaga)," pungkasnya.
(akr)