Terbitkan Obligasi, Bank UOB Beri Kupon hingga 10%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan I Bank UOB Indonesia Tahap I Tahun 2016. Selain itu, perusahaan juga ada penawaran umum bekelanjutan obligasi subordinasi bekelanjutan I Bank UOB Indonesia Tahap I Tahun 2016.
Obligasi berkelanjutan I Bank UOB senilai total Rp2 triliun dengan nilai emisi pada tahap I tahun 2016 sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Kemudian, obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank UOB senilai total Rp1 triliun dengan nilai emisi tahap I 2016 sebanyak-banyaknya Rp100 miliar.
"Di UOB Indonesia, kamu selalu percaya bahwa perencanaan yang matang untuk masa depan diperlukan untuk perkembangan berkesinambungan. Penerbitan obligasi berkelanjutan ini akan menjaga sumber pendaan UOB Indonesia dan membantu kamu dalam melayani nasabah untuk menangkap peluang yang timbul dari pembangunan infrastruktur dan permintaan konsumen," ujar Presiden Direktur Bank UOB Indonesia Kevin Lam, di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Dalam obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2015 tersebut, Kevin menyampaikan, perseroan menawarkan dalam tiga seri, yakni Seri A berjangka waktu 1 tahun dengan kupon sebesar 6,75%-7,40% per tahun, Seri B berjangka waktu 3 tahun dengan kupon sebesar 7,50%-8,25% per tahun, dan Seri C berjangka waktu 5 tahun dengan kupon sebesar 7,75%-8,50% per tahun.
Sementara, kupon untuk obligasi subordinasi sebesar 9,25%-10% per tahun. Dia menjelaskan, bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi, terhitung sejak tanggal emisi.
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 25 Februari 2017. "Pembayaran bunga terakhir akan dilakukan pada tanggal pelunasan pokok obligasi masing-masing seri obligasi. Pelunasan obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo," kata Kevin.
Dana dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan aset produktif perseroan dan mengembangkan bisnis. Per Juni 2016, total aset UOB Indonesia sebesar Rp87,4 triliun, ekuitas sebesar Rp10,6 triliun, dan total pinjaman yang dibukukan senilai Rp 60,9 triliun.
"Selanjutnya, laba bersih naik sebesar 87% menjadi Rp282 miliar dibandingkan periode sama 2015," pungkasnya.
Pada aksi korporasi ini perseroan menunjuk PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT UOB Kay Hian Securities sebagai penjamin pelaksana emisi.
Periode book building akan dilakukan pada 19 Oktober 2016 hingga 2 November 2016, dengan perkiraan tanggal efektif pada 15 Nivember 2016. Rencananya pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 28 November 2016.
Obligasi berkelanjutan I Bank UOB senilai total Rp2 triliun dengan nilai emisi pada tahap I tahun 2016 sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Kemudian, obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank UOB senilai total Rp1 triliun dengan nilai emisi tahap I 2016 sebanyak-banyaknya Rp100 miliar.
"Di UOB Indonesia, kamu selalu percaya bahwa perencanaan yang matang untuk masa depan diperlukan untuk perkembangan berkesinambungan. Penerbitan obligasi berkelanjutan ini akan menjaga sumber pendaan UOB Indonesia dan membantu kamu dalam melayani nasabah untuk menangkap peluang yang timbul dari pembangunan infrastruktur dan permintaan konsumen," ujar Presiden Direktur Bank UOB Indonesia Kevin Lam, di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Dalam obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2015 tersebut, Kevin menyampaikan, perseroan menawarkan dalam tiga seri, yakni Seri A berjangka waktu 1 tahun dengan kupon sebesar 6,75%-7,40% per tahun, Seri B berjangka waktu 3 tahun dengan kupon sebesar 7,50%-8,25% per tahun, dan Seri C berjangka waktu 5 tahun dengan kupon sebesar 7,75%-8,50% per tahun.
Sementara, kupon untuk obligasi subordinasi sebesar 9,25%-10% per tahun. Dia menjelaskan, bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi, terhitung sejak tanggal emisi.
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 25 Februari 2017. "Pembayaran bunga terakhir akan dilakukan pada tanggal pelunasan pokok obligasi masing-masing seri obligasi. Pelunasan obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo," kata Kevin.
Dana dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan aset produktif perseroan dan mengembangkan bisnis. Per Juni 2016, total aset UOB Indonesia sebesar Rp87,4 triliun, ekuitas sebesar Rp10,6 triliun, dan total pinjaman yang dibukukan senilai Rp 60,9 triliun.
"Selanjutnya, laba bersih naik sebesar 87% menjadi Rp282 miliar dibandingkan periode sama 2015," pungkasnya.
Pada aksi korporasi ini perseroan menunjuk PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT UOB Kay Hian Securities sebagai penjamin pelaksana emisi.
Periode book building akan dilakukan pada 19 Oktober 2016 hingga 2 November 2016, dengan perkiraan tanggal efektif pada 15 Nivember 2016. Rencananya pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 28 November 2016.
(izz)