Gali Potensi Bisnis, Kadin Sambangi Pengusaha Malaysia

Kamis, 20 Oktober 2016 - 21:35 WIB
Gali Potensi Bisnis,...
Gali Potensi Bisnis, Kadin Sambangi Pengusaha Malaysia
A A A
JAKARTA - Hubungan Indonesia dengan Malaysia merekat saat keduanya tergabung dalam perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada 1967. Hubungan bilateral terus berlanjut, terutama di bidang ekonomi. Terkait ini, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan pertemuan dengan pengusaha Malaysia di Kuala Lumpur pada pekan ini.

Dalam pertemuan ini, Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan membahas sejumlah agenda peningkatan potensi perdagangan kedua negara.

Selain bertemu pelau bisnis yang tergabung dalam Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), delegasi Indonesia juga bertemu Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang didampingi oleh Minister of International Trade and Industry Malaysia, Dato Sri Mustapa Mohamed.

"Ajang pertemuan tersebut bertujuan untuk menggali potensi-potensi bisnis yang masih terbuka luas diantara dua negara," kata Rosan dalam keterangannya kepada SINDOnews, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Ia menambahkan, upaya-upaya meningkatkan perdagangan dan investasi sudah dilakukan pemerintahan kedua negara melalui Joint Trade and Investment Committee (JTIC) sebagai forum government to business (G to B), termasuk yang terbaru pembahasan perdagangan lintas batas.

“Kita juga punya Indonesia-Malaysia Business Council yang secara aktif memberikan kontribusi terkait informasi hambatan bisnis dan potensi bisnis yang bisa digali. Malaysia dan Indonesia harusnya bisa menggali potensi kerja sama perdagangan dan investasi yang lebih besar lagi mengingat banyak kedekatan sejarah, bahasa dan budaya antara masyarakat dua negara yang bisa menjadi modal awal,” jelas Rosan.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan Presiden Joko Widodo dan PM Najib Razak sebelumnya telah menargetkan nilai perdagangan dua negara sebesar USD30 miliar dapat terwujud di masa mendatang.

“Pertemuan ini sekaligus mendukung target pemerintah kedua negara karena ini juga menjadi tantangan buat kami. Para pelaku bisnis dapat menjadikan opportunity business yang ada menjadi realisasi bisnis,” terang Shinta.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan iklim yang kondusif bagi investor, tentunya tanpa melupakan pengawasannya di lapangan. Dari I-XIII paket kebijakan ekonomi yang mencakup perbaikan diberbagai sektor, pemerintah juga telah melakukan deregulasi kebijakan dengan memangkas total 204 regulasi.

“Upaya-upaya perbaikan ini juga kami sampaikan kepada para pelaku bisnis Malaysia, termasuk hambatan dan tantangan lainnya, begitupun sebaliknya,” tambahnya.

Ketua Kadin Komite Bilateral Indonesia-Malaysia, Tigor Siahaan mengatakan Malaysia merupakan salah satu investor terbesar Indonesia dan mitra dagang yang potensial.

“Pada 2015, Malaysia merupakan investor kedua terbesar Indonesia setelah Singapura dengan total investasi USD5,9 miliar. Proyek tersebut mencakup telekomunikasi, perbankan serta minyak dan gas. Sementara bagi Malaysia, Indonesia merupakan mitra dagang ketujuh terbesar dunia dan ketiga tebesar diantara negara-negara ASEAN,” jelasnya.

Tigor menambahkan selama ini produk-produk Indonesia yang diekspor ke Malaysia mencakup tekstil, elektronik, karet, hasil hutan, udang, kopi, batubara, kelapa sawit dan turunannya, kopra, dan sebagainya. Sementara impor Indonesia dari Malaysia mencakup produk kimia seperti polymer ethylen, acylic hydrocarbon, sirkuit elektronik terintegrasi, dan komponen mesin.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1486 seconds (0.1#10.140)