Investasi Asing Naik 32,5% dalam Dua Tahun Jokowi-JK

Selasa, 25 Oktober 2016 - 16:07 WIB
Investasi Asing Naik 32,5% dalam Dua Tahun Jokowi-JK
Investasi Asing Naik 32,5% dalam Dua Tahun Jokowi-JK
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyebutkan, sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dilantik pada Oktober 2016, realisasi investasi yang bersumber pada Penanaman Modal Asing (PMA) naik sebesar Rp453,8 triliun.

(Baca: Sri Mulyani Sebut Jokowi-JK Tangkis Gejolak Ekonomi Global)

Capaian tersebut naik 32,5% jika dibanding tiga periode semester sebelumnya, periode Juni 2013- Desember 2014 yang berada di level Rp342,4 triliun. Dia mengatakan, kenaikan investasi yang dicapai tersebut akan terus ditingkatkan dengan melakukan penajaman dari sisi deregulasi kebijakan yang dilakukan pemerintah.

"Pelayanan publik kepada investor menjadi ujung tombak dari upaya pemerintah untuk terus memperbaiki iklim investasi," ujarnya dalam konferensi pers Dua Tahun Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Menurutnya, kenaikan yang tercatat dihitung berdasarkan nominal rupiah, sementara apabila dihitung dari nominal dolar Amerika Serikat (USD), maka kenaikan yang dicapai cukup moderat sebesar USD4,896 juta menjadi USD34,7 miliar, dari posisi sebelumnya USD33,1 miliar.

"Ini menunjukkan bahwa ruang perbaikan yang perlu dilakukan masih terus terbuka lebar," imbuh dia.

Berdasarkan data yang dirilis BKPM dalam periode tiga semester pelaporan investasi, jumlah proyek investasi mengalami kenaikan sebesar 145,996 dari sebelumnya 10.953 proyek menjadi 26.932 proyek. Sementara, penyerapan tenaga kerja naik tipis 4.196 dari 1,21 juta menjadi 1,25 juta tenaga kerja.

Lebih lanjut dia menyampaikan, dari daftar negara-negara penyumbang investasi, China merupakan negara yang kenaikannya meningkat signifikan. Di antaranya Hongkong tercatat naik dari USD0,8 miliar menjadi USD2 miliar. Sedangkan dari China naik menjadi USD1,6 miliar atau meningkat 78% dari sebelumnya USD0,8 miliar.

(Baca: Dua Tahun Jokowi-JK, Cabut Subsidi BBM hingga Paket Deregulasi)

Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri Perdagangan ini juga melaporkan hasil dari kunjungan promosi investasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Dari hasil kunjungan kenegaraan Presiden RI ke AS, Belanda, Belgia, Inggris, Jerman, Jepang, Korea Selatan. Singapura, dan China, pemerintah mengidentifikasi 110 minat investasi senilai USD201 miliar.

Dari jumlah tersebut, sebanyak USD32 miliar atau 16% mendapat izin investasi dan dalam proses realisasi. Sementara, sebesar USD169 miliar atau 84% masih terkendala. "Baik terkendala problem internal perusahaan maupun kendala yang ditemui di Indonesia," ujar dia.

Dalam masa dua tahun periode pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintah terus melakukan kerja nyata bidang investasi terutama terkait perbaikan pelayanan investasi kepada investor. Perbaikan layanan yang dilakukan untuk menciptakan dampak positif dan meningkatkan realisasi investasi di Indonesia.

Berbagai terobosan kebijakan yang dilakukan oleh BKPM di antaranya PTSP Pusat melayani 162 jenis perizinan dan nonperizinan, dengan 22 K/L yang menyatu dalam satu kantor dan telah menerbitkan lebih dari 25.000 izin.

Selain itu, dari program-program terobosan pelayanan penanaman modal yang dilakukan BKPM beberapa di antaranya masuk dalam paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. Layanan investasi 3 jam yang diluncurkan pada 11 Januari 2016 oleh JK merupakan paket kebijakan ekonomi jilid 2 serta revisi daftar negatif investasi yang merupakan paket kebijakan ekonomi jilid 10.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6160 seconds (0.1#10.140)