IHSG Dibuka Memerah di Tengah Kejatuhan Bursa Utama Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka negatif dengan penurunan sebesar 0,20% atau setara dengan 10,60 poin ke level 5.431,04. Pelemahan bursa saham Tanah Air terjadi saat mayoritas bursa utama Asia mencetak kerugian ketika harga minyak mengalami tekanan.
Pada perdagangan kemarin, IHSG berakhir menyusut sebesar 23,18 poin atau 0,43% ke level 5.397,82. Pelemahan tersebut di tengah indeks Kospi, Korea Selatan (Korsel) anjlok terimbas perlambatan pertumbuhan PDB, lantaran performa negatif perusahaan raksasa elektronik seperti Samsung serta Hyundai dan Hanjin.
Sementara untuk hari ini seperti dilansir Reuters, Rabu (26/10/2016) pasar saham Asia mengikuti jejak Wall Street yang mencetak hasil mengecewakan, saat dolar Amerika Serikat (USD) turun tipis dari posisi tertinggi tujuh bulan ditambah kerugian harga minyak mentah sepanjang pekan ini. Tercatat indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang meluncur 0,6%.
Di sisi lain indeks Nikkei Jepang terpeleset 0,2% saat indeks Kospi Korea Selatan anjlok 1,3% untuk mengiringi kejatuhan bursa saham Australia sebesar 1,6%. Hal yang sama juga terjadi pada bursa saham di daratan China ketika indeks Shanghai mencetak kerugian 0,2%, ketika indeks Hang Seng kehilangan 0,6%.
Sektor saham dalam negeri padawa awal perdagangan mayoritas bergerak negatif dipimpin kejatuhan sektor perdagangan 0,65% mengiringi keuangan menyusut 0,36%. Sedangkan sektor yang menguat tertinggi adalah sektor industri pertambangan dengan penguatan 1,75%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp1,59 miliar dengan 4,80 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp82,32 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp563,1 miliar dan aksi beli sebesar Rp480,7 miliar. Tercatat pada perdagangan hari ini 108 saham menguat, 157 saham melemah dan 80 saham stagnan.
Pada perdagangan kemarin, IHSG berakhir menyusut sebesar 23,18 poin atau 0,43% ke level 5.397,82. Pelemahan tersebut di tengah indeks Kospi, Korea Selatan (Korsel) anjlok terimbas perlambatan pertumbuhan PDB, lantaran performa negatif perusahaan raksasa elektronik seperti Samsung serta Hyundai dan Hanjin.
Sementara untuk hari ini seperti dilansir Reuters, Rabu (26/10/2016) pasar saham Asia mengikuti jejak Wall Street yang mencetak hasil mengecewakan, saat dolar Amerika Serikat (USD) turun tipis dari posisi tertinggi tujuh bulan ditambah kerugian harga minyak mentah sepanjang pekan ini. Tercatat indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang meluncur 0,6%.
Di sisi lain indeks Nikkei Jepang terpeleset 0,2% saat indeks Kospi Korea Selatan anjlok 1,3% untuk mengiringi kejatuhan bursa saham Australia sebesar 1,6%. Hal yang sama juga terjadi pada bursa saham di daratan China ketika indeks Shanghai mencetak kerugian 0,2%, ketika indeks Hang Seng kehilangan 0,6%.
Sektor saham dalam negeri padawa awal perdagangan mayoritas bergerak negatif dipimpin kejatuhan sektor perdagangan 0,65% mengiringi keuangan menyusut 0,36%. Sedangkan sektor yang menguat tertinggi adalah sektor industri pertambangan dengan penguatan 1,75%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp1,59 miliar dengan 4,80 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp82,32 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp563,1 miliar dan aksi beli sebesar Rp480,7 miliar. Tercatat pada perdagangan hari ini 108 saham menguat, 157 saham melemah dan 80 saham stagnan.
(akr)