Indonesia Bakal Dibanjiri 150 Ribu Ekor Sapi hingga Akhir Tahun

Jum'at, 28 Oktober 2016 - 15:51 WIB
Indonesia Bakal Dibanjiri...
Indonesia Bakal Dibanjiri 150 Ribu Ekor Sapi hingga Akhir Tahun
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan dapat melakukan importasi sapi bakalan sebanyak 150 ribu ekor pada trimester ketiga 2016. Sebanyak 150 ribu ekor sapi tersebut direncanakan dapat masuk ke Indonesia paling lambat akhir tahun ini.

(Baca: Kemendag Segera Terbitkan Izin Impor 123.800 Ekor Sapi)

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengeluarkan izin importasi sapi bakalan sekitar 123.800 ekor. Diharapkan, target 150 ribu ekor sapi dapat terealisasi hingga akhir Desember.

"Jadi kalau dulu trimester alokasinya 150 ribu ekor dari rakortas. Sekarang ada 32 perusahaan yang disetujui, dan itu masih akan betambah. Kemarin Pak Menteri bilang baru 80 ribu kan dari 16 perusahaan. Nah, sekarang sudah 123.800 dari 32 perusahaan," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Menurutnya, sebanyak 123.800 ekor sapi yang akan masuk tersebut untuk alokasi kebutuhan pada kuartal I/2017. Sementara hingga akhir 2017, Kemendag memiliki target dapat mengimpor sapi bakalan sebanyak 300 ribu hingga 350 ribu sapi bakalan.

Namun, tetap dengan syarat yang ada dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 tahun 2016 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar ke Dalam Wilayah Indonesia. Dalam beleid tersebut, perusahaan (feedloter) yang akan mengimpor sapi bakalan harus mengikuti mekanisme 1:5.

Mekanisme ini mewajibkan setiap impor sapi bakalan disertai dengan sapi indukan sekitar 20% dari yang diimpor. Misalnya, mengimpor lima sapi bakalan, maka harus disertai sapi indukan.

"Itu komitemn sampai akhir 2017, dan itu belum berupa persetujuan impor tapi kesanggupan beberapa feedloter sampai akhir 2017. Yang sudah rill persetujuan impor itu sampai akhir 2016 untuk alokasi persediaan kuartal 1/2017 itu 123.800 untuk alokasi kuartal pertama 2017 dari 32 perusahaan," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7315 seconds (0.1#10.140)