Asuransi Jiwa Syariah Topang Perekonomian

Rabu, 09 November 2016 - 02:09 WIB
Asuransi Jiwa Syariah Topang Perekonomian
Asuransi Jiwa Syariah Topang Perekonomian
A A A
JAKARTA - Di tengah kondisi ekonomi yang menantang ke depan, regulator dan pelaku industri optimistis asuransi jiwa syariah dapat terus tumbuh positif. Hal tersebut dipaparkan dalam workshop media dengan tema “Menakar Prospek Asuransi Jiwa Syariah di Tengah Dinamika Ekonomi 2017” yang diselenggarakan di Hotel JW Marriot Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan Moch Muchlasin menyatakan, kinerja asuransi jiwa syariah akan semakin berkembang pada 2017 dan menjadi pilihan proteksi dan investasi masyarakat. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dalam enam tahun terakhir, total aset IKNB Syariah – termasuk di dalamnya asuransi jiwa syariah – meningkat tujuh kali lipat.

Total aset IKNB Syariah per September 2016 tercatat Rp85,09 triliun dibandingkan 2010 sebesar Rp10,5 triliun. Jumlah ini diperkirakan akan naik menjadi Rp100 triliun dalam 2-3 tahun mendatang.

Peningkatan terbesar terjadi pada asuransi syariah dan pembiayaan syariah. “Industri ini memiliki prospek dan peluang yang baik di masa yang akan datang mengingat penetrasi pasar yang masih rendah,” ujar Muchlasin.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia Taufik, Marjunihadi menjelaskan, perlu ada sinergi antara industri dan stakeholders dalam meningkatkan sosialisasi mengenai prospek bisnis industri asuransi jiwa syariah di Indonesia. Roadmap IKNB Syariah OJK menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 90,4 % masyarakat Indonesia ternyata tidak tahu dan hanya 9,6 % yang tahu mengenai asuransi syariah.

“Kerja sama antara pelaku industri dan regulator secara berkala dalam menyosialisasikan produk asuransi jiwa syariah akan menciptakan sinergitas dan peluang besar di industri ini untuk berkembang,” jelas Taufik.

Anggota Dewan Pengawas Syariah FWD Life, Agus Siswanto menambahkan perkembangan teknologi digital saat ini turut membuka peluang baru untuk mempercepat proses sosialisasi, edukasi, dan akses terhadap produk asuransi jiwa syariah. Dalam berbagai hal, penggunaan teknologi yang sederhana dan relevan diharapkan dan telah terbukti mampu menyelesaikan persoalan akses terhadap suatu produk akibat keterbatasan dan ketimpangan jalur distribusi.

Pemanfaatan teknologi juga dapat memastikan konsep transparansi yang menjadi salah satu keunggulan produk asuransi syariah tetap terjaga sehingga mampu menepis keraguan dari nasabah dalam berasuransi syariah.

Sementara Chief of Product Proposition & Sharia PT FWD Life Indonesia, Ade Bungsu menjelaskan sebagai pelaku industri, FWD Life yang merupakan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia telah menyiapkan strategi khusus dalam menjawab tantangan dan peluang industri asuransi jiwa syariah ke depan.

“Pendekatan yang kami lakukan dengan memanfaatkan teknologi digital dapat mempercepat proses edukasi, sosialisasi dan penyediaan akses terhadap produk asuransi syariah,” tandas Ade.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8886 seconds (0.1#10.140)