BBM Satu Harga Diakui Menteri ESDM Jonan Bukan Pekerjaan Mudah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengakui, untuk mewujudkan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga bukanlah pekerjaan mudah. Namun dia menekankan, hal tersebut tetap harus dilakukan guna memberikan keadilan untuk seluruh masyarakat di Indonesia.
Menurutnya, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencanangkan kebijakan tersebut patut diacungin jempol. Mengingat, selama ini masyarakat di wilayah timur Indonesia tidak bisa menikmati harga BBM sama dengan masyarakat di pulau Jawa.
"Salah satu yang besar bulan lalu adalah BBM satu harga untuk seluruh Indonesia. Wah itu ngomongnya gampang, tapi jalaninnya enggak gampang," katanya dalam acara News Forum bertajuk 'Kemandirian Energi Indonesia' yang diselenggarakan MNC Group di Gedung MNC News Center, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Dia menjelaskan, BBM satu harga yang dimaksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah satu harga untuk konsumen. Jadi, harga BBM yang sampai ke tangan konsumen harus sama di seluruh Indonesia. "Tujuanya harus sama sampai end user (konsumen). Jangan harga sama sampai Depo Pertamina saja. Itu pasti sama," imbuh dia.
Mantan Menteri Perhubungan ini menambahkan, BBM satu harga diberlakukan untuk dua jenis yaitu premium dan solar. Sementara untuk BBM umum, seperti Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, ataupun Pertalite tidak akan dikenakan kebijakan tersebut.
"BBM nya ada dua jenis, satu BBM yang kodenya RON 88 atau premium, dan RON 48 atau minyak diesel. Diluar itu, pertamax, pertamina dex, enggak. Jadi yang penyalurannya penugasan pemerintah. Premium dan solar," tandasnya.
Menurutnya, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencanangkan kebijakan tersebut patut diacungin jempol. Mengingat, selama ini masyarakat di wilayah timur Indonesia tidak bisa menikmati harga BBM sama dengan masyarakat di pulau Jawa.
"Salah satu yang besar bulan lalu adalah BBM satu harga untuk seluruh Indonesia. Wah itu ngomongnya gampang, tapi jalaninnya enggak gampang," katanya dalam acara News Forum bertajuk 'Kemandirian Energi Indonesia' yang diselenggarakan MNC Group di Gedung MNC News Center, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Dia menjelaskan, BBM satu harga yang dimaksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah satu harga untuk konsumen. Jadi, harga BBM yang sampai ke tangan konsumen harus sama di seluruh Indonesia. "Tujuanya harus sama sampai end user (konsumen). Jangan harga sama sampai Depo Pertamina saja. Itu pasti sama," imbuh dia.
Mantan Menteri Perhubungan ini menambahkan, BBM satu harga diberlakukan untuk dua jenis yaitu premium dan solar. Sementara untuk BBM umum, seperti Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, ataupun Pertalite tidak akan dikenakan kebijakan tersebut.
"BBM nya ada dua jenis, satu BBM yang kodenya RON 88 atau premium, dan RON 48 atau minyak diesel. Diluar itu, pertamax, pertamina dex, enggak. Jadi yang penyalurannya penugasan pemerintah. Premium dan solar," tandasnya.
(akr)