Dirjen Migas ESDM Senggol Vivo, Akun Sosial Media Kementerian ESDM Digeruduk Netizen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akun resmi Instagram Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diserang oleh netizen , setelah meminta Vivo untuk menyesuaikan harga BBM Revvo 89 miliknya. Kementerian ESDM diduga meminta Vivo, penjual BBM swasta di Indonesia menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) miliknya agar setara dengan BBM jenis Pertalite.
Setelah harga Pertalite dinaikkan menjadi Rp10.000, banyak masyarakat yang beralih menggunakan Vivo Revvo 89 yang ternyata memiliki harga lebih murah yakni Rp8.900.
Tetapi, setelah Kementerian ESDM meminta agar harga Revvo 89 disesuaikan dengan mengikuti harga kondisi saat ini. Sontak serangan massa netizen ke Instagram Kementerian ESDM mengalir dengan deras.
Hal tersebut bisa dilihat dari unggahan terakhir Kementerian ESDM melalui akun instagram resmi mereka, @kesdm pada Senin, 5 September 2022. Dalam unggahan terakhir Kementerian ESDM, mereka menunjukkan serangkaian video aktivitas Energy Transitions Ministerial Meeting yang dihadiri oleh beberapa negara.
Tetapi setelah membuat kebijakan meminta agar Vivo menyesuaikan harga dengan Pertalite, akun Instagram Kementerian ESDM langsung dibanjiri komentar netizen.
Banyak di antara netizen mempertanyakan mengapa perusahaan BBM swasta, harus mengikuti acuan dari BBM pelat merah.
"Kang monopoli," kata akun @tri_on**kal.
"Tetap gua mending beli Vivo atau Shell, kualitas lebih bagus," ujar akun @nasiuduk**joyer.
"Yang penting urat malu urusan belakang," tutur akun @M_abdysi**ga.
Setelah harga Pertalite dinaikkan menjadi Rp10.000, banyak masyarakat yang beralih menggunakan Vivo Revvo 89 yang ternyata memiliki harga lebih murah yakni Rp8.900.
Tetapi, setelah Kementerian ESDM meminta agar harga Revvo 89 disesuaikan dengan mengikuti harga kondisi saat ini. Sontak serangan massa netizen ke Instagram Kementerian ESDM mengalir dengan deras.
Hal tersebut bisa dilihat dari unggahan terakhir Kementerian ESDM melalui akun instagram resmi mereka, @kesdm pada Senin, 5 September 2022. Dalam unggahan terakhir Kementerian ESDM, mereka menunjukkan serangkaian video aktivitas Energy Transitions Ministerial Meeting yang dihadiri oleh beberapa negara.
Tetapi setelah membuat kebijakan meminta agar Vivo menyesuaikan harga dengan Pertalite, akun Instagram Kementerian ESDM langsung dibanjiri komentar netizen.
Banyak di antara netizen mempertanyakan mengapa perusahaan BBM swasta, harus mengikuti acuan dari BBM pelat merah.
"Kang monopoli," kata akun @tri_on**kal.
"Tetap gua mending beli Vivo atau Shell, kualitas lebih bagus," ujar akun @nasiuduk**joyer.
"Yang penting urat malu urusan belakang," tutur akun @M_abdysi**ga.