Kemenangan Trump Tidak Ganggu Hubungan Dagang Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan proteksionisme yang digencarkan Donald Trump selama masa kampanye, dikhawatirkan bakal mengganggu hubungan dagang dengan Indonesia. Namun pendapat itu ditampik Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Enggar bahkan berani memastikan kemenangan Trump sebagai Presiden AS ke-45, tidak akan mengganggu hubungan perdagangan yang telah lama terjalin antara Indonesia dan AS. Hubungan tersebut akan baik-baik saja, kendati Presiden dari Partai Republik itu disebut-sebut proteksionis.
Menurut Enggar, kebijakan proteksionis Trump bukan berarti Amerika akan tertutup dari dunia luar. "Saya yakin di dunia ini tidak mungkin ada satu negara yang berpisah dari negara lain, pasti ada keterikatan antara satu negara dengan negara lainnya," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Mantan Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) ini justru berharap, hubungan dagang yang terjalin antara Indonesia dan AS akan semakin meningkat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Dengan latar belakang Trump seorang pengusaha, dia meyakini kebijakan yang akan diambil pun akan melihat dari sisi dunia usaha.
"Pasti berpikir dari kaca mata usaha. Jadi kita lebih banyak melihat bagaimana perkembangan berikutnya," imbuh dia. (Baca: Kemenangan Trump Tidak Mengubah Kebijakan Energi Indonesia)
Enggar menambahkan, kebijakan Trump baru akan terlihat warnanya jika posisi menteri di kabinetnya sudah tersusun. "Jadi kita tunggu kabinet ekonominya. Siapa yang akan duduk di menteri ekonominya, di sana akan kelihatan warnanya," tandasnya.
Enggar bahkan berani memastikan kemenangan Trump sebagai Presiden AS ke-45, tidak akan mengganggu hubungan perdagangan yang telah lama terjalin antara Indonesia dan AS. Hubungan tersebut akan baik-baik saja, kendati Presiden dari Partai Republik itu disebut-sebut proteksionis.
Menurut Enggar, kebijakan proteksionis Trump bukan berarti Amerika akan tertutup dari dunia luar. "Saya yakin di dunia ini tidak mungkin ada satu negara yang berpisah dari negara lain, pasti ada keterikatan antara satu negara dengan negara lainnya," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Mantan Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) ini justru berharap, hubungan dagang yang terjalin antara Indonesia dan AS akan semakin meningkat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Dengan latar belakang Trump seorang pengusaha, dia meyakini kebijakan yang akan diambil pun akan melihat dari sisi dunia usaha.
"Pasti berpikir dari kaca mata usaha. Jadi kita lebih banyak melihat bagaimana perkembangan berikutnya," imbuh dia. (Baca: Kemenangan Trump Tidak Mengubah Kebijakan Energi Indonesia)
Enggar menambahkan, kebijakan Trump baru akan terlihat warnanya jika posisi menteri di kabinetnya sudah tersusun. "Jadi kita tunggu kabinet ekonominya. Siapa yang akan duduk di menteri ekonominya, di sana akan kelihatan warnanya," tandasnya.
(ven)