Harga Minyak Naik Berkat Penurunan Produksi OPEC
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak naik sekitar 1% pada perdagangan Senin (21/11/2016), setelah organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) membatasi produksi untuk mengendalikan kelebihan pasokan yang telah membuat harga si emas hitam rendah selama lebih dari dua tahun.
Mengutip dari Reuters, harga minyak berjangka London Internasional Brent diperdagangkan naik 49 sen atau 1,05% ke level USD47,35 per barel pada pukul 00:23 GMT.
Harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) baik 0,98% atau 44 sen ke posisi USD46,14 per barel.
Para pedagang mengatakan bahwa OPEC memangkas produksi dalam upaya untuk menopang pasar, dimana dua tahun belakangan, harga minyak rendah akibat produksi yang melebihi permintaan.
Negara OPEC akhirnya setuju membatasi produksi, dimana sebelumnya Iran menolak untuk memangkas produksi. Kesepakatan OPEC yang dipimpin Arab Saudi dengan rival politiknya Iran, dimana Iran meminta untuk membatasi produksi bukan pemotongan, telah memberi sentimen positif bagi harga minyak.
Di luar pembicaraan tentang pembatasan produksi, ada juga tanda-tanda kelemahan pasar yang sedang berlangsung. Jepang sebagai konsumen minyak terbesar keempat di dunia, pada Senin ini, melaporkan penurunan 9,5% pada impor minyak mentah pada Oktober dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu menjadi 2,78 juta barel per hari.
Mengutip dari Reuters, harga minyak berjangka London Internasional Brent diperdagangkan naik 49 sen atau 1,05% ke level USD47,35 per barel pada pukul 00:23 GMT.
Harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) baik 0,98% atau 44 sen ke posisi USD46,14 per barel.
Para pedagang mengatakan bahwa OPEC memangkas produksi dalam upaya untuk menopang pasar, dimana dua tahun belakangan, harga minyak rendah akibat produksi yang melebihi permintaan.
Negara OPEC akhirnya setuju membatasi produksi, dimana sebelumnya Iran menolak untuk memangkas produksi. Kesepakatan OPEC yang dipimpin Arab Saudi dengan rival politiknya Iran, dimana Iran meminta untuk membatasi produksi bukan pemotongan, telah memberi sentimen positif bagi harga minyak.
Di luar pembicaraan tentang pembatasan produksi, ada juga tanda-tanda kelemahan pasar yang sedang berlangsung. Jepang sebagai konsumen minyak terbesar keempat di dunia, pada Senin ini, melaporkan penurunan 9,5% pada impor minyak mentah pada Oktober dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu menjadi 2,78 juta barel per hari.
(ven)