Pengusaha Apresiasi Keputusan Jonan Hengkang dari OPEC
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengapresiasi keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang membekukan sementara keanggotaan Indonesia dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC).
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Energi dan Migas, Bobby Gafur Umar mengatakan, jika Indonesia tidak keluar dari OPEC maka Indonesia harus menurunkan produksi minyaknya. Padahal, saat ini Indonesia sudah menjadi nett importer.
"Jadi gini ngelihatnya, yang pertama kalau kita tidak keluar dari OPEC kita harus menurunkan produksi kita. Padahal, kita nett importer. Jadi keputusan Menteri ESDM sudah tepat, kita mendukung," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
(Baca: Demi APBN, Jokowi Tak Masalah Indonesia Keluar dari OPEC)
Sementara terkait keputusan OPEC untuk memangkas produksi minyak, Bos PT Bakrie & Brothers ini mengakui industri yang berbahan baku miyak akan terpukul. Namun, dampaknya tidak terlalu besar.
"Dari sisi umum memang industri yang memerlukan bahan baku minyak tentu akan terpukul. Tapi tidak terlalu banyak, yang lebih banyak diuntungkan adalah industri migas sendiri akan bangkit," tandasnya.
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Energi dan Migas, Bobby Gafur Umar mengatakan, jika Indonesia tidak keluar dari OPEC maka Indonesia harus menurunkan produksi minyaknya. Padahal, saat ini Indonesia sudah menjadi nett importer.
"Jadi gini ngelihatnya, yang pertama kalau kita tidak keluar dari OPEC kita harus menurunkan produksi kita. Padahal, kita nett importer. Jadi keputusan Menteri ESDM sudah tepat, kita mendukung," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
(Baca: Demi APBN, Jokowi Tak Masalah Indonesia Keluar dari OPEC)
Sementara terkait keputusan OPEC untuk memangkas produksi minyak, Bos PT Bakrie & Brothers ini mengakui industri yang berbahan baku miyak akan terpukul. Namun, dampaknya tidak terlalu besar.
"Dari sisi umum memang industri yang memerlukan bahan baku minyak tentu akan terpukul. Tapi tidak terlalu banyak, yang lebih banyak diuntungkan adalah industri migas sendiri akan bangkit," tandasnya.
(dmd)