Mendag Enggar Sebut USD Bukan Lagi Tolak Ukur Ekonomi

Selasa, 06 Desember 2016 - 19:02 WIB
Mendag Enggar Sebut...
Mendag Enggar Sebut USD Bukan Lagi Tolak Ukur Ekonomi
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa dolar Amerika Serikat (USD) sudah tidak lagi bisa menjadi tolak ukur perekonomian Indonesia. Alasannya perdagangan Indonesia dengan Negeri Paman Sam hanya sekitar 10% hingga 11%.

Menurutnya, tolak ukur yang tepat untuk perekonomian Indonesia saat ini adalah antara rupiah dengan renminbi (yuan China). Pasalnya, mitra dagang terbesar Indonesia sekarang adalah Republik Rakyat China.

"Langsung dengan mata uang renminbi (perdagangan Indonesia-China). Kalau hanya dengan USD saja, maka itu akan menjadi miss lead," ujarnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Menurutnya, perdagangan Indonesia dengan negara lain harusnya menggunakan mata uang kombinasi. Artinya perdagangan bilateral bisa menggunakan mata uang kedua negara, tidak selalu menggunakan USD. (Baca: Menko Darmin Akui Sulit Tak Jadikan USD Tolak Ukur)

"Jadi kita harus combine dalam suatu based mengenai berbagai jenis mata uang dalam ekspor dan impor kita," imbuh dia.

Enggar mengungkapkan, penggunaan mata uang kombinasi dalam perdagangan bilateral dimaksudkan agar tidak ada perbedaan perhitungan dalam kewajiban eksportir atau Freight On Board (FOB) untuk membayar biaya pengiriman barang sampai pada pelabuhan terdekat dari gudangnya. Dan biaya perjalanan barang di atas kapal sampai di pelabuhan terdekat si importir sudah ditanggung oleh eksportir atau Cost And Freight (CNF).

"Agar tidak ada perbedaan perhitungan CNF dan FOB dalam impor dan ekspornya. Supaya apple to apple dalam menghitung," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1728 seconds (0.1#10.140)