Mar'ie Muhammad di Mata Sri Mulyani
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai Mantan Menteri Keuangan periode 1993-1998, Mar'ie Muhammad yang meninggal dunia dinihari (11/12/2016) sekitar pukul 01.37 WIB sebagai sosok yang komitmen dalam membangun institusi yang bersih dari korupsi.
(Baca: Mantan Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad Tutup Usia)
"Sumbangan terbesar Mar'ie adalah kepemimpinan dan komitmennya untuk membangun institusi yang bersih dari korupsi dan konflik kepentingan," kata dia di Jakarta, Minggu (11/12/2016).
Dia mengatakan, sumbangan Mar'ie tersebut menjadi sangat istimewa dan inspiratif karena dilakukan pada masa Indonesia, di mana masa itu korupsi dianggap sebagai praktik wajar bagi semua pejabat.
"Mar'ie tidak hanya tetap bersih dan sederhana, namun juga memberikan contoh nyata bahwa komitmen terhadap integritas dapat ditegakkan meskipun halangan dan tantangan sangat besar," kata dia.
Sri Mulyani menjadikan hal tersebut sebagai teladan yang sangat berharga dan berarti bagi semua penerusnya. "Kemenkeu merasa kehilangan sosok Mar'ie, namun warisan sikap dan contoh perilakunya menjadi cerita abadi yang terus menyulut api perbaikan di Kemenkeu dan Indonesia," ujar Sri Mulyani.
(Baca: Sri Mulyani Ucapkan Belasungkawa Atas Wafatnya Mar'ie Muhammad)
Seperti diketahui, Mar'ie Muhammad menghembuskan napas terakhirnya di usia 77 tahun, sebelumnya mantan Dirjen Pajak ini sudah dirawat di RS Pusat Otak Nasional sejak pertengahan November lalu.
Kabar meninggalnya Mar'ie Muhammad diterima redaksi SINDOnews, Minggu pagi (11/12/2016). Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Taman Brawijaya III Nomor 129 Kebon Baru, Jakarta Selatan.
Jenazah pria kelahiran Surabaya, 3 April 1939 ini akan disalatkan di Masjid Al Azhar sekitar pukul 11.00 WIB. Rencananya jenazah Mar'ie Muhammad akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir usai Salat Dzuhur.
(Baca: Mantan Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad Tutup Usia)
"Sumbangan terbesar Mar'ie adalah kepemimpinan dan komitmennya untuk membangun institusi yang bersih dari korupsi dan konflik kepentingan," kata dia di Jakarta, Minggu (11/12/2016).
Dia mengatakan, sumbangan Mar'ie tersebut menjadi sangat istimewa dan inspiratif karena dilakukan pada masa Indonesia, di mana masa itu korupsi dianggap sebagai praktik wajar bagi semua pejabat.
"Mar'ie tidak hanya tetap bersih dan sederhana, namun juga memberikan contoh nyata bahwa komitmen terhadap integritas dapat ditegakkan meskipun halangan dan tantangan sangat besar," kata dia.
Sri Mulyani menjadikan hal tersebut sebagai teladan yang sangat berharga dan berarti bagi semua penerusnya. "Kemenkeu merasa kehilangan sosok Mar'ie, namun warisan sikap dan contoh perilakunya menjadi cerita abadi yang terus menyulut api perbaikan di Kemenkeu dan Indonesia," ujar Sri Mulyani.
(Baca: Sri Mulyani Ucapkan Belasungkawa Atas Wafatnya Mar'ie Muhammad)
Seperti diketahui, Mar'ie Muhammad menghembuskan napas terakhirnya di usia 77 tahun, sebelumnya mantan Dirjen Pajak ini sudah dirawat di RS Pusat Otak Nasional sejak pertengahan November lalu.
Kabar meninggalnya Mar'ie Muhammad diterima redaksi SINDOnews, Minggu pagi (11/12/2016). Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Taman Brawijaya III Nomor 129 Kebon Baru, Jakarta Selatan.
Jenazah pria kelahiran Surabaya, 3 April 1939 ini akan disalatkan di Masjid Al Azhar sekitar pukul 11.00 WIB. Rencananya jenazah Mar'ie Muhammad akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir usai Salat Dzuhur.
(izz)