Indonesia-India Tingkatkan Kerja Sama di Tiga Sektor

Selasa, 13 Desember 2016 - 20:02 WIB
Indonesia-India Tingkatkan Kerja Sama di Tiga Sektor
Indonesia-India Tingkatkan Kerja Sama di Tiga Sektor
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan India berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi di bidang industri khususnya sektor farmasi, teknologi informasi, dan automotif. Kesepakatan bilateral ini merupakan buah pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi, India.

Hubungan diplomatik Indonesia dan India sendiri telah terjalin lebih dari 60 tahun. "Dan kemitraan bilateral ini akan diperkuat melalui kerja sama di bidang investasi dan perdagangan. Apalagi kedua negara memiliki visi yang sama untuk membangun industri yang berdaya saing di pasar global," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Untuk menindaklanjuti pertemuan pemimpin kedua negara, Airlangga bersama Menteri Perdagangan Enggartriasto Lukita akan melanjutkan pembahasan lebih mendalam melalui audiensi dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan India, Nirmala Sitharaman.

Menperin lantas menyampaikan beberapa poin terkait kerja sama industri farmasi. Diantaranya Pemerintah India dapat mengirimkan kelompok kerja untuk membantu memetakan kebutuhan industri farmasi di Indonesia.

"Kami juga mendorong adanya pertukaran keahlian dan penguatan pelatihan vokasi antara Indonesia dengan India, khususnya di industri farmasi," tuturnya.

Sebagai gambaran, Indonesia masih memerlukan bahan baku obat yang selama ini mayoritas dipasok dari China dan India. Dengan peningkatan kerja sama di sektor ini, Indonesia berharap dapat mengurangi ketergantungan bahan baku impor dan memacu pengembangan daya saing industri farmasi nasional.

"Untuk itu, kami meminta agar proses pengurusan approval di BPOM agar lebih business friendly bagi industri farmasi, khususnya kemudahan memperoleh izin bila industri telah mendapatkan sertifikasi internasional," papar Airlangga.

Menperin juga mengajak pengusaha India untuk turut mendorong penguatan industri pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia. Apalagi, pemerintah Indonesia telah menerapkan regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang lebih mudah. "Semoga para pelaku industri di Indonesia dapat bergabung dengan Solar Alliance,” jelasnya

Selanjutnya, Airlangga menyambut baik peluang kerja sama kedua negara di sektor industri teknologi informasi. Langkah ini diharapkan sebagai salah satu upaya strategis untuk menghadapi era globalisasi dan Industri 4.0. "Selain itu, kami mendorong industri automotif Indonesia dan India dapat bersinergi untuk memperkuat global value chain," ujarnya.

Dalam upaya percepatan kerja sama Indonesia-India di berbagai sektor industri tersebut, Airlangga mengharapkan pula agar proses kerangka kerja sama yang diikuti kedua negara melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dapat segera diselesaikan.

RCEP dibentuk berdasarkan kerangka kerja sama ekonomi yang modern, kompetitif dan berkualitas dengan tetap mengedepankan prinsip saling menguntungkan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5927 seconds (0.1#10.140)