Pemerintah Minta ASDP Tambah Layanan Ferry Jarak Jauh
Pemerintah Minta ASDP Tambah Layanan Ferry Jarak Jauh
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk terus mengembangkan layanan ferry jarak jauh (long distance ferry) di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, layanan ferry jarak jauh Surabaya-Lembar yang dikelola PT ASDP sejak 1 Desember 2016 telah membuktikan bahwa waktu tempuh dengan pelayaran jauh lebih pendek dan ongkos lebih murah.
"Pada akhirnya, logistik nasional semakin efisien karena pendistribusian barang dapat dilakukan lebih cepat," kata Rini dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (27/12/2016).
Sebagai informasi, tingkat keterisian penumpang dan kendaraan (load factor) KMP Legundi atau layanan angkutan ferry jarak jauh Surabaya-Lembar yang dioperasikan PT ASDP terus menunjukkan peningkatan. Muatan kendaraan barang yang mendominasi jenis truk besar golongan VI-VIII yang berkontribusi hingga 85% dari total muatan.
Untuk rute Surabaya-Lembar memang menjadi pilot project layanan ferry jarak jauh, yang diharapkan dapat disusul oleh lintasan ferry lainnya. Menurut Rini, rute lain yang berpotensi untuk dibuka yaitu dari Pelabuhan Panjang (Lampung) ke Tanjung Priok.
"Ini juga potensial, dimana truk besar yang membawa barang ekspor bisa diangkut langsung. Untuk implementasi, tentu bisa bersinergi dengan PT Pelindo II yang mengelola pelabuhan Panjang," tuturnya.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, layanan ferry jarak jauh Surabaya-Lembar yang dikelola PT ASDP sejak 1 Desember 2016 telah membuktikan bahwa waktu tempuh dengan pelayaran jauh lebih pendek dan ongkos lebih murah.
"Pada akhirnya, logistik nasional semakin efisien karena pendistribusian barang dapat dilakukan lebih cepat," kata Rini dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (27/12/2016).
Sebagai informasi, tingkat keterisian penumpang dan kendaraan (load factor) KMP Legundi atau layanan angkutan ferry jarak jauh Surabaya-Lembar yang dioperasikan PT ASDP terus menunjukkan peningkatan. Muatan kendaraan barang yang mendominasi jenis truk besar golongan VI-VIII yang berkontribusi hingga 85% dari total muatan.
Untuk rute Surabaya-Lembar memang menjadi pilot project layanan ferry jarak jauh, yang diharapkan dapat disusul oleh lintasan ferry lainnya. Menurut Rini, rute lain yang berpotensi untuk dibuka yaitu dari Pelabuhan Panjang (Lampung) ke Tanjung Priok.
"Ini juga potensial, dimana truk besar yang membawa barang ekspor bisa diangkut langsung. Untuk implementasi, tentu bisa bersinergi dengan PT Pelindo II yang mengelola pelabuhan Panjang," tuturnya.
(izz)
Explore More