Pengusaha Mebel dan Kerajinan Targetkan Penjualan Rp4 Triliun

Kamis, 29 Desember 2016 - 05:45 WIB
Pengusaha Mebel dan...
Pengusaha Mebel dan Kerajinan Targetkan Penjualan Rp4 Triliun
A A A
YOGYAKARTA - Soft launching Jogja International Furniture And Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2017 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X kembali menggairahkan pengusaha mebel dan kerajinan. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menjadikan ajang ini untuk meningkatkan pembeli dan transaksi.

JIFFINA 2017 pun direncanakan lebih besar ketimbang tahun sebelumnya. Untuk perhelatan 2017, pameran ini akan menempati area seluas 8.300 meter persegi di Jogja Expo Center. Sebelumnya pada perhelatan pertama, menempati area seluas 5.000 meter persegi.

Sterring Comitte JIFFINA 2017, Endro Wardoyo mengatakan, pameran JIFFINA 2016 menuai respons positif dari masyarakat dan internasional. Bahkan pameran ini menjadi pameran rujukan di ASEAN untuk produk mebel dan kerajinan.

Menurutnya puluhan produsen mebel dan kerajinan dari Jawa dan Bali yang menjadi peserta mencatatkan transaksi positif. "100% peserta JIFFINA 2016 mendapatkan transaksi dari pembeli," tuturnya, Rabu (28/12/2016).

Endro menjelaskan bahwa JIFFINA 2016 diikuti 2016 peserta, 912 pembeli lokal dan 449 pembeli mancanegara dari 42 negara. Endro menjelaskan negara-negara pembeli utama adalah Perancis dengan kontribusi 17%, Amerika Serikat 14%, Australia 13%, Belanda 11%, dan Jerman 10%. "Dan mampu membukukan total transaksi sebanyak USD75 juta," sambungnya. Bila dikonversi menjadi rupiah setara dengan Rp1 triliun (estimasi kurs Rp13.462 per USD).

Nah, untuk JIFFINA 2017, pihaknya menargetkan 2.500 pembeli. "Dan transaki yang kami targetkan adalah USD300 juta (Rp4 triliun)," terang Endro.

Perwakilan Forum JIFFINA Jawa Bali, David Tri Cahyo mengatakan, bahwa ajang ini sangat penting, karena industri mebel dan kerajinan di Tanah Air berkembang sangat pesat dan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Industri ini mampu menyerap setidaknya 2,5 juta tenaga kerja.

Ia pun menyebut bahwa tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN harus dihadapi dan disikapi oleh pengusaha mebel dan kerajinan, salah satunya terus bertahan dan memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)