Jisdor Bank Indonesia: Rupiah Kuat 23 Poin ke Rp13.347/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di pasar spot, Jumat (6/1/2017) dibuka menguat 0,09% atau 12 poin ke Rp13.355 per USD.
Kemarin, rupiah di indeks Bloomberg ditutup bertambah 73 poin atau 0,54% ke Rp13.367/USD.
Data Yahoo Finance pada Jumat ini, rupiah dibuka menguat 64 poin atau 0,48% ke posisi Rp13.304/USD. Sebelumnya pada Kamis kemarin, mata uang NKRI ditutup perkasa terhadap USD, yaitu naik 97 poin atau 0,72% ke level Rp13.336/USD.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat (6/1/2017), mematok rupiah di Rp13.347 per USD atau terapresiasi 23 poin dari posisi Rp13.370/USD pada Kamis lalu.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan rupiah menguat karena pelaku pasar masih kembali melepas USD pasca mencermati risalah FOMC. Dalam risalah FOMC menunjukkan The Fed prihatin dengan penguatan USD dan stimulus fiskal yang lebih besar dapat meningkatkan permintaan atas tingkat yang berkelanjutan.
Investor sedang mencari petunjuk tentang apa yang akan dilakukan The Fed dalam kaitannya dengan langkah-langkah kebijakan fiskal yang diusulkan Presiden AS terpilih Donald Trump.
Sementara itu, melansir dari Reuters, Jumat (6/1), indeks USD terhuyung mendekat posisi terendah imbas dari obligasi AS dibeli dengan yield 10 tahun di posisi terendah. Hal ini membuat indeks USD terhadap sekeranjang mata uang utama jatuh ke 101,40 DXY.
Dolar yang merosot membuat yen Jepang mengambil keuntungan 1,6% ke level ¥115,21 per USD, setelah sebelumnya di level ¥115,54 per USD. Euro juga membukukan kenaikan terbesar dalam tujuh bulan, sebesar 1,1% dan berada di USD1,0590 EUR.
Kemarin, rupiah di indeks Bloomberg ditutup bertambah 73 poin atau 0,54% ke Rp13.367/USD.
Data Yahoo Finance pada Jumat ini, rupiah dibuka menguat 64 poin atau 0,48% ke posisi Rp13.304/USD. Sebelumnya pada Kamis kemarin, mata uang NKRI ditutup perkasa terhadap USD, yaitu naik 97 poin atau 0,72% ke level Rp13.336/USD.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat (6/1/2017), mematok rupiah di Rp13.347 per USD atau terapresiasi 23 poin dari posisi Rp13.370/USD pada Kamis lalu.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan rupiah menguat karena pelaku pasar masih kembali melepas USD pasca mencermati risalah FOMC. Dalam risalah FOMC menunjukkan The Fed prihatin dengan penguatan USD dan stimulus fiskal yang lebih besar dapat meningkatkan permintaan atas tingkat yang berkelanjutan.
Investor sedang mencari petunjuk tentang apa yang akan dilakukan The Fed dalam kaitannya dengan langkah-langkah kebijakan fiskal yang diusulkan Presiden AS terpilih Donald Trump.
Sementara itu, melansir dari Reuters, Jumat (6/1), indeks USD terhuyung mendekat posisi terendah imbas dari obligasi AS dibeli dengan yield 10 tahun di posisi terendah. Hal ini membuat indeks USD terhadap sekeranjang mata uang utama jatuh ke 101,40 DXY.
Dolar yang merosot membuat yen Jepang mengambil keuntungan 1,6% ke level ¥115,21 per USD, setelah sebelumnya di level ¥115,54 per USD. Euro juga membukukan kenaikan terbesar dalam tujuh bulan, sebesar 1,1% dan berada di USD1,0590 EUR.
(ven)