Harga Cabai Mahal, Penjual Makanan Kurangi Takaran Cabai
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Meroketnya harga cabai membuat pusing sejumlah penjual masakan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Sebab cabai merupakan bahan utama sejumlah masakan yang dijual. Untuk menghindari biaya operasional yang bertambah, sejumlah pedagang putar otak dengan mengurangi takaran cabai hingga separuh.
"Sudah satu pekan ini saya setiap hari hanya membeli cabai setengah kilogram saja, biasanya satu kilogram sehari untuk meracik seluruh masakan yang saya jual," ujar Untung, seorang penjual masakan di kawasan SMAN 1 Pangkalan Bun, Senin (9/1/2017).
Sebab kata dia, jika harga jual masakan dinaikkan justru akan mendapat banyak komplain dari pembeli. "Akhirnya mereka tahu kalau rasa pedasnya dikurangi. Daripada per porsi harga saya naikkan, lebih baik takaran cabai yang saya kurangi."
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja lauk, Itha mengatakan, memang rasa pedas jadi kurang tapi itu jauh lebih baik daripada harganya yang dinaikkan. "Ya kami tahu harga cabai lagi mahal, rasa pedasnya dikurangi dulu. Daripada harga dinaikkan," ujarnya.
"Sudah satu pekan ini saya setiap hari hanya membeli cabai setengah kilogram saja, biasanya satu kilogram sehari untuk meracik seluruh masakan yang saya jual," ujar Untung, seorang penjual masakan di kawasan SMAN 1 Pangkalan Bun, Senin (9/1/2017).
Sebab kata dia, jika harga jual masakan dinaikkan justru akan mendapat banyak komplain dari pembeli. "Akhirnya mereka tahu kalau rasa pedasnya dikurangi. Daripada per porsi harga saya naikkan, lebih baik takaran cabai yang saya kurangi."
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja lauk, Itha mengatakan, memang rasa pedas jadi kurang tapi itu jauh lebih baik daripada harganya yang dinaikkan. "Ya kami tahu harga cabai lagi mahal, rasa pedasnya dikurangi dulu. Daripada harga dinaikkan," ujarnya.
(ven)