BRI Salurkan 842 Kartu Tani di Pekalongan
A
A
A
PEKALONGAN - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menerangkan penyaluran kartu tani di Pekalongan telah mencapai 100% untuk menjadi yang tercepat dibandingkan daerah lain. Sebanyak 842 petani di Kota Pekalongan mendapatkan kartu tani dari BRI yang merupakan alat transaksi berupa kartu debit BRI yang dapat digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi.
Pemimpin Cabang BRI Pekalongan Fandi Imawan menerangkan, kartu tani sangat efektif karena petani sudah mengetahui kebutuhan pupuknya. "Harapannya, para petani sudah bisa menggunakan kartu tani tersebut. Jadi kebutuhan pupuk para petani bisa tersalurkan dengan baik. Sehingga tidak ada permainan lagi di para pengecer pupuk. Para petani juga mendapatkan harga dari tangan pertama langsung," jelasnya di Kantor BRI Kota Pekalongan, Kamis (12/1/2016).
Lebih lanjut dia menjelaskan kuota dalam kartu tani tersebut disesuaikan dengan luas lahan milik para petani pemegang kartu tersebut. Para petani bisa membeli pupuk di sejumlah distributor dan pengecer yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
"Di Kota Pekalongan ada satu distributor dan empat pengecer yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk menjalankan program ini. Jadi nanti para petani tinggal membelinya di situ. Sementara tidak ada kendala, sebab penggunaannya seperti ATM bank pada umumnya, namun bebas biaya administrasi," terang dia.
Sementara itu Wali Kota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid menerangkan banyak petani yang mendapatkan kemudahan setelah mendapatkan kartu tani, ketika penyaluran pupuk bekerja sama dengan BRI. "Dengan adanya kartu tani ini, para petani lebih mudah dalam mencari pupuk. Selain itu juga mempermudah transaksi mereka," katanya.
Alex berharap, kebutuhan pupuk para petani di Kota Pekalongan bisa terpenuhi dengan baik. Sehingga, proses penanaman padi dari awal hingga akhir bisa selesai dengan lancar. "Semoga dengan ini, panen para petani bisa lebih maksimal. Saya juga minta agar para petani diedukasi terkait penggunaan kartu tani tersebut, sehingga mereka tidak kebingungan," tambahnya.
Salah seorang petani dari Kelompok Tani Degayu Rohmani, mengaku cukup terbantu dengan adanya kartu tani tersebut. Sebab, saat ini dirinya tidak khawatir kekurangan stok pupuk untuk kebutuhann bercocok tanam. "Kami cukup terbantu dengan adanya kartu tani ini. Jadi tidak bingung untuk membeli pupuk, sebab terjamin ada," ungkap Rohmani.
Sebelumnya, lanjut dia dirinya maupun para petani lainnya kadang bingung saat akan membeli pupuk karena terkadang terjadi kelangkaan di pasaran. "Sekarang kami mendapat jaminan dari pemerintah, kebutuhan pupuk kami terpenuhi. Jadi isi kartu tani ini disesuaikan dengan kebutuhan atau luasan lahan kami, yang menentukan juga pemerintah. Jadi InsyaAllah tidak ada kecurangan. Kami tinggal mencari pupuk di toko yang sudah direkomendasikan oleh pemerintah," paparnya.
Pemimpin Cabang BRI Pekalongan Fandi Imawan menerangkan, kartu tani sangat efektif karena petani sudah mengetahui kebutuhan pupuknya. "Harapannya, para petani sudah bisa menggunakan kartu tani tersebut. Jadi kebutuhan pupuk para petani bisa tersalurkan dengan baik. Sehingga tidak ada permainan lagi di para pengecer pupuk. Para petani juga mendapatkan harga dari tangan pertama langsung," jelasnya di Kantor BRI Kota Pekalongan, Kamis (12/1/2016).
Lebih lanjut dia menjelaskan kuota dalam kartu tani tersebut disesuaikan dengan luas lahan milik para petani pemegang kartu tersebut. Para petani bisa membeli pupuk di sejumlah distributor dan pengecer yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
"Di Kota Pekalongan ada satu distributor dan empat pengecer yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk menjalankan program ini. Jadi nanti para petani tinggal membelinya di situ. Sementara tidak ada kendala, sebab penggunaannya seperti ATM bank pada umumnya, namun bebas biaya administrasi," terang dia.
Sementara itu Wali Kota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid menerangkan banyak petani yang mendapatkan kemudahan setelah mendapatkan kartu tani, ketika penyaluran pupuk bekerja sama dengan BRI. "Dengan adanya kartu tani ini, para petani lebih mudah dalam mencari pupuk. Selain itu juga mempermudah transaksi mereka," katanya.
Alex berharap, kebutuhan pupuk para petani di Kota Pekalongan bisa terpenuhi dengan baik. Sehingga, proses penanaman padi dari awal hingga akhir bisa selesai dengan lancar. "Semoga dengan ini, panen para petani bisa lebih maksimal. Saya juga minta agar para petani diedukasi terkait penggunaan kartu tani tersebut, sehingga mereka tidak kebingungan," tambahnya.
Salah seorang petani dari Kelompok Tani Degayu Rohmani, mengaku cukup terbantu dengan adanya kartu tani tersebut. Sebab, saat ini dirinya tidak khawatir kekurangan stok pupuk untuk kebutuhann bercocok tanam. "Kami cukup terbantu dengan adanya kartu tani ini. Jadi tidak bingung untuk membeli pupuk, sebab terjamin ada," ungkap Rohmani.
Sebelumnya, lanjut dia dirinya maupun para petani lainnya kadang bingung saat akan membeli pupuk karena terkadang terjadi kelangkaan di pasaran. "Sekarang kami mendapat jaminan dari pemerintah, kebutuhan pupuk kami terpenuhi. Jadi isi kartu tani ini disesuaikan dengan kebutuhan atau luasan lahan kami, yang menentukan juga pemerintah. Jadi InsyaAllah tidak ada kecurangan. Kami tinggal mencari pupuk di toko yang sudah direkomendasikan oleh pemerintah," paparnya.
(akr)