Mendag Sebut Pengusaha Rugi Akibat Jembatan Cisomang Rusak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyinggung jembatan Cisomang Tol Purbaleunyi yang rusak karena ada retakan, bisa membuat rugi pengusaha ekspor. Kegiatan ekspor menjadi terhambat karena tidak bisa memakai akses utama tersebut.
Enggar menjelaskan, jika kerusakan itu terus berlarut juga akan menyusahkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Ada banyak sektor industri yang kegiatan usahanya terganggu.
"Kalau dibiarkan kendala pengusaha ekspor yakni keterlambatan, tiap keterlambatan adalah biaya Kemenperin yang berkepentingan dengan industri yang di bawahnya. Persoalan tersendiri," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Retaknya jembatan Cisomang memaksa PT Jasa Marga untuk membuat pengalihan arus, sehingga mengakibatkan waktu tempuh menjadi lebih lama, termasuk pengiriman barang yang dilakukan pengusaha. Padahal, Presiden Joko Widodo (Widodo) meminta untuk kegiatan ekspor bisa meningkat.
"Presiden minta ekspor kita bisa meningkat, kondisi jembatan Jakarta-Bandung macet, timbul pertanyaan kapan selesai? Masih terjadi pergeseran, pengalihan kendaraan akibatkan waktu semakin panjang," kata Enggar.
Menurutnya, pemerintah sangat mengerti keinginan pengusaha. Peran Kemendag mamang cukup penting dalam membuat kegiatan ekspor menjadi lebih lancar.
"Kita paham betul apa keinginan pengusaha. Kemendag sangat berkepentingan melancarkan ekspor karena perintah Bapak Presiden jaga betul seluruh persoalan diatasi apapun bentuknya," ujar dia.
Enggar menjelaskan, jika kerusakan itu terus berlarut juga akan menyusahkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Ada banyak sektor industri yang kegiatan usahanya terganggu.
"Kalau dibiarkan kendala pengusaha ekspor yakni keterlambatan, tiap keterlambatan adalah biaya Kemenperin yang berkepentingan dengan industri yang di bawahnya. Persoalan tersendiri," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Retaknya jembatan Cisomang memaksa PT Jasa Marga untuk membuat pengalihan arus, sehingga mengakibatkan waktu tempuh menjadi lebih lama, termasuk pengiriman barang yang dilakukan pengusaha. Padahal, Presiden Joko Widodo (Widodo) meminta untuk kegiatan ekspor bisa meningkat.
"Presiden minta ekspor kita bisa meningkat, kondisi jembatan Jakarta-Bandung macet, timbul pertanyaan kapan selesai? Masih terjadi pergeseran, pengalihan kendaraan akibatkan waktu semakin panjang," kata Enggar.
Menurutnya, pemerintah sangat mengerti keinginan pengusaha. Peran Kemendag mamang cukup penting dalam membuat kegiatan ekspor menjadi lebih lancar.
"Kita paham betul apa keinginan pengusaha. Kemendag sangat berkepentingan melancarkan ekspor karena perintah Bapak Presiden jaga betul seluruh persoalan diatasi apapun bentuknya," ujar dia.
(izz)