Aset Kripto Punya Potensi di Bidang Asuransi hingga Jalan Tol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aset kripto memiliki segudang potensi yang dapat dimanfaatkan. Dengan kelebihannya itu menjadikan aset digital ini layak digunakan pada aspek sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menuturkan aset digital yang punya potensi besar ini harus diatur dengan lebih jelas agar potensinya bisa dioptimalkan.
Meskipun kripto masuk dalam urusan perdagangan komoditi yang ada di bawah Bappebti Kemendag, Wamendag tetap melihat perlunya sinergi dan kolaborasi yang intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia.
“Nilai perdagangan dan potensi aset kripto sangat besar, tentu potensi dampaknya juga besar, termasuk dalam sektor moneter. Oleh karena itu sinergi, koordinasi, dan kolaborasi dengan Bank Indonesia sangat penting,” kata Wamendag, Rabu (8/9/2021).
Bukan hanya dengan Bank Indonesia, Kemendag juga siap berkolaborasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait, seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan seluruh pelaku usaha. Bahkan mengingat potensi pengembangan aset kripto akan terjadi di semua bidang, maka Kemendag akan terus membuka dialog dengan seluruh kementerian dan lembaga yang ada.
“Sebagai contoh, teknologi blockchain dan kripto bisa dikembangkan dalam bidang asuransi, konstruksi, jasa hingga hal-hal yang bersentuhan dengan urusan lingkungan dan sosial. Jadi potensinya luas sekali. Karena itu, kolaborasi dan sinergi antar semua stakeholder menjadi kunci,” tambah jerry.
Jerry menilai pengembangan aset kripto khususnya yang memiliki basis underlying asset perlu mendapat perhatian serius. Ini untuk mengintegrasikan sektor keuangan dan perdagangan digital dengan ekonomi riil yang dilakukan oleh masyarakat.
“Misalnya dalam pengembangan layanan umum seperti jalan tol, itu jelas jalan tolnya, lahannya, dan lain-lain. Kalau itu bisa dikelola dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan blockchain tentu akan lebih terjamin dari sisi asetnya. Dengan begitu perdagangan digital dengan underlying aset jalan tol pasti akan dirasakan lebih aman bagi semua pihak,” terangnya.
Oleh karena itu ia mengajak semua pihak agar bisa mengembangkan aset-aset kripto dengan memanfaatkan sektor ekonomi, perdagangan, dan jasa atau bahkan layanan sosial.
“Ini lebih ditujukan kepada generasi muda yang sangat kreatif dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru. Nantinya mereka akan menjadi pemain penting dalam transformasi ekonomi yang dicanangkan presiden Jokowi,” tutupnya.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menuturkan aset digital yang punya potensi besar ini harus diatur dengan lebih jelas agar potensinya bisa dioptimalkan.
Meskipun kripto masuk dalam urusan perdagangan komoditi yang ada di bawah Bappebti Kemendag, Wamendag tetap melihat perlunya sinergi dan kolaborasi yang intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia.
“Nilai perdagangan dan potensi aset kripto sangat besar, tentu potensi dampaknya juga besar, termasuk dalam sektor moneter. Oleh karena itu sinergi, koordinasi, dan kolaborasi dengan Bank Indonesia sangat penting,” kata Wamendag, Rabu (8/9/2021).
Bukan hanya dengan Bank Indonesia, Kemendag juga siap berkolaborasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait, seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan seluruh pelaku usaha. Bahkan mengingat potensi pengembangan aset kripto akan terjadi di semua bidang, maka Kemendag akan terus membuka dialog dengan seluruh kementerian dan lembaga yang ada.
“Sebagai contoh, teknologi blockchain dan kripto bisa dikembangkan dalam bidang asuransi, konstruksi, jasa hingga hal-hal yang bersentuhan dengan urusan lingkungan dan sosial. Jadi potensinya luas sekali. Karena itu, kolaborasi dan sinergi antar semua stakeholder menjadi kunci,” tambah jerry.
Jerry menilai pengembangan aset kripto khususnya yang memiliki basis underlying asset perlu mendapat perhatian serius. Ini untuk mengintegrasikan sektor keuangan dan perdagangan digital dengan ekonomi riil yang dilakukan oleh masyarakat.
“Misalnya dalam pengembangan layanan umum seperti jalan tol, itu jelas jalan tolnya, lahannya, dan lain-lain. Kalau itu bisa dikelola dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan blockchain tentu akan lebih terjamin dari sisi asetnya. Dengan begitu perdagangan digital dengan underlying aset jalan tol pasti akan dirasakan lebih aman bagi semua pihak,” terangnya.
Oleh karena itu ia mengajak semua pihak agar bisa mengembangkan aset-aset kripto dengan memanfaatkan sektor ekonomi, perdagangan, dan jasa atau bahkan layanan sosial.
“Ini lebih ditujukan kepada generasi muda yang sangat kreatif dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru. Nantinya mereka akan menjadi pemain penting dalam transformasi ekonomi yang dicanangkan presiden Jokowi,” tutupnya.
(uka)