Bursa Saham AS Jatuh Terseret Pelemahan Sektor Keuangan
A
A
A
JAKARTA - Wall Street berakhir jatuh pada perdagangan kemarin waktu setempat terseret pelemahan sektor keuangan dan transportasi untuk memberikan sentimen negatif. Tekanan pada bursa saham Amerika Serikat (AS) datang dari keprihatinan tentang kebijakan perdagangan proteksionis yang direncanakan oleh Presiden AS terpilih Donald Trump.
Kekhawatiran tersebut melanda investor hingga terimbas kepada pelemahan dolar AS (USD) ke level terendah lebih dari sebelumnya dan membuat obligasi melemah. Indeks keuangan S & P 500 yang sempat mencatat hasil positif sejak Pemilu AS dan kenaikan suku bunga acuan serta rencana reformasi peraturan di bawah kepemimpinan Trump, kini mencetak hasil terburuk sejak 27 Juni untuk menyebabkan kejatuhan sebesar 2,3%.
Saham Morgan Stanley (MS.N) meluncur 3,8% bahkan setelah mencetak keuntungan dua kali lipat pada kuartal keempat. Direktur Keuangan Morgan Stanley Jonathan Pruzan menerangkan, tidak akan ada peningkatan target secara kuartalan sampai tren pendapatkan menunjukkan perbaikan berkelanjutan. Saham biotek dan pharma juga menyusut terimbas pernyataan Trump.
Tercatat Dow Jones Industrial Average berakhir turun 58,96 poin atau 0,3% ke level 19,826.77 dan Indeks S & P 500 kehilangan 6,75 poin atau 0,3% menjadi 2.267,89. Sedangkan komposit Nasdaq turun 35,39 poin atau 0,63% ke level 5.538,73.
Sebelumnya saham AS sempat melonjak sejak pemilihan presiden yang diyakini bakal mengantarkan AS menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lewat stimulus fiskal. Namun jelang pelantikan kekhawatiran atas kebijakan ekonomi Trump menurut sebuah survei dari manajer investasi justru semakin meningkat untuk memberikan tekanan kepada pasar saham dan mata uang.
Pelemahan juga terjadi pada saham transportasi ketika saham kereta api CSX (CSX.O) jatuh 3,4%. Sekitar 6,7 miliar saham diperdagang pada pasar saham AS kemarin, di atas rata-rata harian 6,3 miliar selama 20 sesi perdagangan.
Kekhawatiran tersebut melanda investor hingga terimbas kepada pelemahan dolar AS (USD) ke level terendah lebih dari sebelumnya dan membuat obligasi melemah. Indeks keuangan S & P 500 yang sempat mencatat hasil positif sejak Pemilu AS dan kenaikan suku bunga acuan serta rencana reformasi peraturan di bawah kepemimpinan Trump, kini mencetak hasil terburuk sejak 27 Juni untuk menyebabkan kejatuhan sebesar 2,3%.
Saham Morgan Stanley (MS.N) meluncur 3,8% bahkan setelah mencetak keuntungan dua kali lipat pada kuartal keempat. Direktur Keuangan Morgan Stanley Jonathan Pruzan menerangkan, tidak akan ada peningkatan target secara kuartalan sampai tren pendapatkan menunjukkan perbaikan berkelanjutan. Saham biotek dan pharma juga menyusut terimbas pernyataan Trump.
Tercatat Dow Jones Industrial Average berakhir turun 58,96 poin atau 0,3% ke level 19,826.77 dan Indeks S & P 500 kehilangan 6,75 poin atau 0,3% menjadi 2.267,89. Sedangkan komposit Nasdaq turun 35,39 poin atau 0,63% ke level 5.538,73.
Sebelumnya saham AS sempat melonjak sejak pemilihan presiden yang diyakini bakal mengantarkan AS menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lewat stimulus fiskal. Namun jelang pelantikan kekhawatiran atas kebijakan ekonomi Trump menurut sebuah survei dari manajer investasi justru semakin meningkat untuk memberikan tekanan kepada pasar saham dan mata uang.
Pelemahan juga terjadi pada saham transportasi ketika saham kereta api CSX (CSX.O) jatuh 3,4%. Sekitar 6,7 miliar saham diperdagang pada pasar saham AS kemarin, di atas rata-rata harian 6,3 miliar selama 20 sesi perdagangan.
(akr)