HT Optimistis Hubungan RI-AS Makin Erat di Bawah Pemerintahan Trump
A
A
A
NEW YORK - Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) optimistis hubungan Indonesia dan Amerika Serikat akan makin erat di bawah pemerintahan Donald Trump. Presiden AS ke-45 itu akan resmi dilantik, Sabtu (21/1/2017) dinihari WIB.
Eratnya hubungan AS dan Indonesia ini telah lebih awal dijajaki HT lewat kerjasama sebelum Trump terpilih sebagai orang nomor satu di negeri Paman Sam. MNC Group dengan Trump Organization telah menjalin kemitraan untuk beberapa proyek di Indonesia.
Guna membahas kerjasama tersebut, bersama istri, Liliana Tanoesoedibjo, HT baru saja membahas perkembangan proyek pembangunan dua investasi Trump Organization di Indonesia bersama kedua putra Trump, Donald Trump Junior dan Eric Trump. Saat ini proyek besar sedang digarap yakni Trump International Hotel & Tower Bali dan Trump International Hotel & Tower Lido di Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu pula diperoleh informasi jika Donald Jr akan berkunjung ke Indonesia pertengahan tahun ini. HT optimistis hubungan AS Indonesia tidak akan berubah di bawah pemerintahan Trump. Sebaliknya, dia menyambut kesediaan Trump untuk memperluas mitra dagang AS.
"Ketika AS menekan terlalu keras negara besar seperti China atau negara Eropa maka dapat menciptakan situasi di mana negara itu mungkin mengalihkan investasi mereka ke negara lain, dan potensial ke Indonesia,"ujarnya.
Seperti halnya Trump, HT yakin bahwa intuisi bisnisnya bisa memberikan dampak positif bagi dunia politik Indonesia. HT mengaku saat ini dia membaktikan separuh dari 16 jam kegiatan sehari-harinya untuk Partai Perindo dan aktivitas politik lainnya.
Saat melakukan wawancara dengan Reuters, HT menepis kekhawatiran lembaga-lembaga etik di AS bahwa kesepakatan-kesepakatan bisnis Trump di luar negeri rentan dari benturan kepentingan, karena kesepakatan dengan MNC Group dilakukan sebelum pencalonan Trump.
"Kami tidak menambahkan satu proyek pun sejak dia (Trump) memutuskan mencalonkan diri menjadi presiden, sehingga saya kira tidak ada konflik kepentingan," ujar HT di Trump International Hotel, Manhattan.
"Konflik kepentingan terjadi manakala jika setelah dia menang pemilu dan kemudian kami memutuskan menambahkan proyek baru. Saat itulah kita disebut berada di wilayah abu-abu," kata dia.
HT menyatakan dia menandatangani kesepakatan bersama Trump awal 2015, jauh sebelum Pemilu AS 2016. Senada, Trump juga sudah menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan membuat satu pun kesepakatan bisnis selama dia menjabat presiden AS. Kendali bisnis akan dipegang oleh dua putranya, yaitu Donald Jr dan Eric.
HT dipastikan hadir dalam pelantikan Trump. Direktur Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution mengungkapkan HT menerima undangan khusus dari Trump berikut fasilitas akomodasi.
Salah satunya, penginapan yang disediakan tepat di depan Gedung Capitol, tempat Hakim Agung John Roberts mengambil sumpah presiden. HT sudah berada di Washington DC sejak Senin (16/1/2017). Sebelum menghadiri pelantikan rekan bisnisnya tersebut, HT bertemu dengan beberapa pengusaha ternama Negeri Paman Sam. (MN Latief)
Eratnya hubungan AS dan Indonesia ini telah lebih awal dijajaki HT lewat kerjasama sebelum Trump terpilih sebagai orang nomor satu di negeri Paman Sam. MNC Group dengan Trump Organization telah menjalin kemitraan untuk beberapa proyek di Indonesia.
Guna membahas kerjasama tersebut, bersama istri, Liliana Tanoesoedibjo, HT baru saja membahas perkembangan proyek pembangunan dua investasi Trump Organization di Indonesia bersama kedua putra Trump, Donald Trump Junior dan Eric Trump. Saat ini proyek besar sedang digarap yakni Trump International Hotel & Tower Bali dan Trump International Hotel & Tower Lido di Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu pula diperoleh informasi jika Donald Jr akan berkunjung ke Indonesia pertengahan tahun ini. HT optimistis hubungan AS Indonesia tidak akan berubah di bawah pemerintahan Trump. Sebaliknya, dia menyambut kesediaan Trump untuk memperluas mitra dagang AS.
"Ketika AS menekan terlalu keras negara besar seperti China atau negara Eropa maka dapat menciptakan situasi di mana negara itu mungkin mengalihkan investasi mereka ke negara lain, dan potensial ke Indonesia,"ujarnya.
Seperti halnya Trump, HT yakin bahwa intuisi bisnisnya bisa memberikan dampak positif bagi dunia politik Indonesia. HT mengaku saat ini dia membaktikan separuh dari 16 jam kegiatan sehari-harinya untuk Partai Perindo dan aktivitas politik lainnya.
Saat melakukan wawancara dengan Reuters, HT menepis kekhawatiran lembaga-lembaga etik di AS bahwa kesepakatan-kesepakatan bisnis Trump di luar negeri rentan dari benturan kepentingan, karena kesepakatan dengan MNC Group dilakukan sebelum pencalonan Trump.
"Kami tidak menambahkan satu proyek pun sejak dia (Trump) memutuskan mencalonkan diri menjadi presiden, sehingga saya kira tidak ada konflik kepentingan," ujar HT di Trump International Hotel, Manhattan.
"Konflik kepentingan terjadi manakala jika setelah dia menang pemilu dan kemudian kami memutuskan menambahkan proyek baru. Saat itulah kita disebut berada di wilayah abu-abu," kata dia.
HT menyatakan dia menandatangani kesepakatan bersama Trump awal 2015, jauh sebelum Pemilu AS 2016. Senada, Trump juga sudah menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan membuat satu pun kesepakatan bisnis selama dia menjabat presiden AS. Kendali bisnis akan dipegang oleh dua putranya, yaitu Donald Jr dan Eric.
HT dipastikan hadir dalam pelantikan Trump. Direktur Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution mengungkapkan HT menerima undangan khusus dari Trump berikut fasilitas akomodasi.
Salah satunya, penginapan yang disediakan tepat di depan Gedung Capitol, tempat Hakim Agung John Roberts mengambil sumpah presiden. HT sudah berada di Washington DC sejak Senin (16/1/2017). Sebelum menghadiri pelantikan rekan bisnisnya tersebut, HT bertemu dengan beberapa pengusaha ternama Negeri Paman Sam. (MN Latief)
(bbk)