IHSG Dibuka Menguat, Bursa Asia Bergelombang
IHSG Dibuka Menguat, Bursa Asia Bergelombang
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (23/1/2017) dibuka menguat 1,60 poin atau 0,03% ke level 5.255,92.
Sebelumnya, pada akhir pekan Jumat (20/1), IHSG ditutup memerah usai kehilangan 44,64 poin atau 0,84% ke level 5.254,31.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan kondisi pergerakan IHSG dipengaruhi oleh laporan kinerja tahunan dari emiten yang sejatinya akan banyak terlansir pada bulan ini.
Dari 306 saham yang diperdagangkan, 94 naik, 102 melemah, dan 110 stagnan. Sektor aneka industri memimpin penguatan dengan bertambah 0,83%. Sementara sektor properti anjlok hingga 0,61%. Adapun transaksi bersih asing negatif Rp19,59 miliar dengan aksi jual asing Rp87,39 miliar berbanding aksi beli asing Rp67,79 miliar.
Sementara itu, pasar Asia pada perdagangan Senin (23/1/2017) dibuka lebih rendah. Mengutip dari CNBC, pasar Asia berada di zona merah pada Senin pagi ini setelah pada akhir pekan lalu didominasi berita pelantikan Donald Trump, termasuk rencana renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dan meninggalkan kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP).
“Pidato pertama Trump sebagai Presiden AS yang bernada proteksionis dengan slogan America First untuk kebijakan perdagangan, pajak, imigrasi, dan luar negeri telah mengganggu pasar,” kata Vishnu Varathan, ekonom senior di Mizuho Bank.
Alhasil, bursa AS alias Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat. Dan ini berdampak pada bursa Asia pada Senin ini, dimana Australia ASX 200 turun 0,36% setelah awalnya diperdagangkan lebih tinggi, tapi turun karena subindeks industri jatuh hingga 3,39%.
Nikkei 225 Jepang turun 1,25% karena menguatnya yen terhadap dolar Amerika Serikat. Di Korea Selatan, Kospi dibuka naik 0,31% karena didukung oleh menguatnya saham Samsung Electronics sebesar 0,22%.
Saham China daratan pada awal perdagangan dibuka positif, dengan Shanghai naik 0,2%, sedangkan Shenzen naik 0,47%. Sementara Hong Kong Hang Seng bertambah 0,62%.
Sebelumnya, pada akhir pekan Jumat (20/1), IHSG ditutup memerah usai kehilangan 44,64 poin atau 0,84% ke level 5.254,31.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan kondisi pergerakan IHSG dipengaruhi oleh laporan kinerja tahunan dari emiten yang sejatinya akan banyak terlansir pada bulan ini.
Dari 306 saham yang diperdagangkan, 94 naik, 102 melemah, dan 110 stagnan. Sektor aneka industri memimpin penguatan dengan bertambah 0,83%. Sementara sektor properti anjlok hingga 0,61%. Adapun transaksi bersih asing negatif Rp19,59 miliar dengan aksi jual asing Rp87,39 miliar berbanding aksi beli asing Rp67,79 miliar.
Sementara itu, pasar Asia pada perdagangan Senin (23/1/2017) dibuka lebih rendah. Mengutip dari CNBC, pasar Asia berada di zona merah pada Senin pagi ini setelah pada akhir pekan lalu didominasi berita pelantikan Donald Trump, termasuk rencana renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dan meninggalkan kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP).
“Pidato pertama Trump sebagai Presiden AS yang bernada proteksionis dengan slogan America First untuk kebijakan perdagangan, pajak, imigrasi, dan luar negeri telah mengganggu pasar,” kata Vishnu Varathan, ekonom senior di Mizuho Bank.
Alhasil, bursa AS alias Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat. Dan ini berdampak pada bursa Asia pada Senin ini, dimana Australia ASX 200 turun 0,36% setelah awalnya diperdagangkan lebih tinggi, tapi turun karena subindeks industri jatuh hingga 3,39%.
Nikkei 225 Jepang turun 1,25% karena menguatnya yen terhadap dolar Amerika Serikat. Di Korea Selatan, Kospi dibuka naik 0,31% karena didukung oleh menguatnya saham Samsung Electronics sebesar 0,22%.
Saham China daratan pada awal perdagangan dibuka positif, dengan Shanghai naik 0,2%, sedangkan Shenzen naik 0,47%. Sementara Hong Kong Hang Seng bertambah 0,62%.
(ven)
Explore More