Pengembang Rumah Murah Mengeluhkan Ketersediaan Lahan

Rabu, 25 Januari 2017 - 01:12 WIB
Pengembang Rumah Murah...
Pengembang Rumah Murah Mengeluhkan Ketersediaan Lahan
A A A
SEMARANG - Pengembang rumah bersubsidi mengharapkan pemerintah menyediakan bank tanah untuk mendukung program Fasilitas Liquiditas Pembiayaan Perbankan (FLPP). Tingginya harga tanah menjadi salah satu kendala utama dalam mewujudkan rumah bersubsidi.

"Pengembang merasa kesulitan dalam rumah subsidi adalah ketersediaan tanah, terlebih untuk pembangunan di kota besar," ujar Anggota Badan Pertimbangan Organisasi DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah (Jateng) Sudjadi di Semarang, Selasa (24/1).

Pihaknya mengusulkan pengadaan bank tanah oleh pemerintah daerah (Pemda). Tanah-tanah yang diplot untuk pemukiman dikelola oleh pemerintah daerah, tanah yang akan digunakan untuk rumah murah dapat diserahkan ke pelaksana pembangunan rumah subsidi.

"Saya mencontohkan ada pesanan 250 unit rumah FLPP dari teman-teman pedagang kaki lima. Saya bisa buatkan dengan harga murah dan mutu terjamin, tapi nyari tanahnya yang sampai hari ini tidak bisa. Hal ini juga yang jadi permasalahan rekan-rekan pengembang FLPP lain,” katanya.

Menurut dia, bila tidak ada bank tanah menyebabkan harga tanah akan terus naik, tidak terkejar. Dicontohkan, pembebasan tanah di salah satu kawasan di Kota Semarang tahun 2004 mencapai Rp65.000/ meter. Sekarang, lanjut dia, harga tanah di kawasan tersebut sudah mencapai Rp300 ribu/meter. "Dengan harga tanah setinggi itu, mana mungkin bisa untuk FLPP,” katanya.

Dia menambahkan, angka backlog secara nasional terus meningkat, sedangkan kebutuhan rumah per tahun selalu bertambah. Pemerintah pusat telah mencari terobosan dengan bantuan subsidi uang muka. Terobosan ini diharapkan dapat masyarakat berpenghasilan rumah diharapkan dapat mengambil rumah bersubsidi. "Namun, balik lagi harus ada lahan untuk membangun rumah subsidi tersebut,” katanya.

Wakil Ketua REI Jawa Tengah Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi, Dibya K Hidayat mengakui, harga tanah memang selalu naik setiap tahun, pun termasuk rumah komersial. Hal ini diperkuat dengan luas tanah semakin sedikit dan harganya semakin mahal. "Kami harus berkembang dan semua sudah diperhitungkan," katanya.
(akr)
Berita Terkait
Tawarkan Rumah Modern...
Tawarkan Rumah Modern ala Jepang, Go Home Residence Mulai Buka NUP
Kian Diminati, MAS Group...
Kian Diminati, MAS Group Luncurkan Rumah Berkonsep Korean Dreams
Waterfront Estates,...
Waterfront Estates, Wujudkan Hunian Modern di Cikarang
Triniti Land Topping...
Triniti Land Topping Off secara Bertahap Proyek Marc’s Boulevard Seluas 23 hektar
Sukses Pasarkan Nerin,...
Sukses Pasarkan Nerin, Giantara Serpong City Luncurkan Khione
Optimistis dengan Industri...
Optimistis dengan Industri Properti, Vista Land Group Luncurkan Harmoni Park Residence
Berita Terkini
Elnusa Perkuat Pengembangan...
Elnusa Perkuat Pengembangan Bisnis Berkelanjutan di Sektor Energi
18 menit yang lalu
Bergeser ke Ekonomi...
Bergeser ke Ekonomi Perang, Nilai Kontraktor Senjata Terbesar Jerman Melewati VW
49 menit yang lalu
Menuju Industri Sawit...
Menuju Industri Sawit Berkelanjutan lewat Empat Pilar Utama
2 jam yang lalu
PGN-Krakatau Steel Kembangkan...
PGN-Krakatau Steel Kembangkan Infrastruktur LNG di Kawasan Pelabuhan
2 jam yang lalu
Daftar 7 Perusahaan...
Daftar 7 Perusahaan Nakal yang Sunat Takaran MinyaKita Berikut Asal Daerahnya
3 jam yang lalu
CEO Danantara Rosan...
CEO Danantara Rosan Roeslani Mendorong Sektor Swasta Lebih Aktif Berinvestasi di RI
3 jam yang lalu
Infografis
Pasukan Israel Usir...
Pasukan Israel Usir Pasien dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved