Kemenperin Dorong Pensiunan Industri Ciptakan Tenaga Kerja Berkualitas
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana meningkatkan tenaga kerja Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Pasalnya, selama ini 60% tenaga kerja Indonesia berlatar pendidikan tamatan SD dan SMP.
Untuk menggapai tenaga kerja yang mumpuni itu, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah berupaya mendorong para pensiunan pelaku industri mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Para pensiunan ini disebut sebagai silver experts yang diminta menularkan ilmu teknisnya kepada siswa SMK.
"Kekurangan guru akan diisi oleh silver expert, yaitu para pelaku industri yang sudah pensiun didorong menjadi guru," katanya dalam acara CIMB Niaga Economic Forum 2017 di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Tidak hanya itu, sambung politisi Partai Golkar ini, pemerintah juga akan membuat program mendorong industri turut serta dalam pengelolaan SMK. Setiap satu industri didorong untuk mengelola enam hingga tujuh SMK.
Sebab, SMK yang ada di Indonesia saat ini selalu memiliki kendala dalam menyalurkan siswanya di dunia industri. Dengan program ini, pemerintah menargetkan akan tercipta satu juta tenaga kerja berkualitas hingga 2019.
"Indonesia saat ini 60% tenaga kerjanya itu SD dan SMP. Sekarang kita lakukan lompatan. Kita akan dorong satu industri untuk mengelola enam sampai tujuh SMK. Selama ini SMK enggak punya factory. Target 2017-2019, satu juta tenaga kerja," tandasnya.
Untuk menggapai tenaga kerja yang mumpuni itu, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah berupaya mendorong para pensiunan pelaku industri mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Para pensiunan ini disebut sebagai silver experts yang diminta menularkan ilmu teknisnya kepada siswa SMK.
"Kekurangan guru akan diisi oleh silver expert, yaitu para pelaku industri yang sudah pensiun didorong menjadi guru," katanya dalam acara CIMB Niaga Economic Forum 2017 di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Tidak hanya itu, sambung politisi Partai Golkar ini, pemerintah juga akan membuat program mendorong industri turut serta dalam pengelolaan SMK. Setiap satu industri didorong untuk mengelola enam hingga tujuh SMK.
Sebab, SMK yang ada di Indonesia saat ini selalu memiliki kendala dalam menyalurkan siswanya di dunia industri. Dengan program ini, pemerintah menargetkan akan tercipta satu juta tenaga kerja berkualitas hingga 2019.
"Indonesia saat ini 60% tenaga kerjanya itu SD dan SMP. Sekarang kita lakukan lompatan. Kita akan dorong satu industri untuk mengelola enam sampai tujuh SMK. Selama ini SMK enggak punya factory. Target 2017-2019, satu juta tenaga kerja," tandasnya.
(ven)